Pasokan Beras Premium ke Kaltim Turun 75 Persen, Bulog Pastikan Stok Medium Melimpah
Ilustrasi.-istimewa-
Namun, meski pembelian dibatasi 1 kemasan per orang, beras premium tetap habis diborong konsumen. "Karena selain harganya sesuai HET, juga karena ketersediaan jenis lain tidak ada. Mau tidak mau, stok kami habis terus. Mau dikirim berapa pun pasti langsung habis. Kami juga punya keterbatasan," ungkapnya.
Erwin menyebut fenomena ini wajar karena masyarakat terbiasa dengan beras premium. Namun ia menegaskan ada keterbatasan dalam distribusi.
"Kami bisa suplai sekitar 25 persen ke masyarakat saat ini, tapi idealnya itu tidak boleh terus terjadi. Jadi sambil menunggu kebijakan baru dari pemerintah, nanti suplainya bisa ditambah lagi," imbuhnya.
BACA JUGA: Setelah Temuan Beras Oplosan, Sejumlah Toko di Balikpapan Mengalami Kekosongan Stok
Lonjakan permintaan itu, membuat harga beras premium di luar ritel modern merangkak naik. Di sejumlah pasar tradisional Samarinda, harga sudah menembus Rp16.000 per kilogram, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp14.900 per kilogram.
Erwin menyebut, bahwa kepastian pasokan beras premium sangat bergantung pada kebijakan pemerintah pusat. Menurutnya, regulasi baru yang sedang disiapkan terkait distribusi dan harga beras premium akan sangat menentukan pola produksi ke depan.
"Kalau sudah jelas arah kebijakan, kami bisa atur produksi lagi. Mudah-mudahan di akhir bulan pasokan bisa normal kembali," ujarnya.
Bulog Jamin Beras Medium Melimpah
Di tengah keterbatasan pasokan beras premium, Bulog memastikan stok beras medium tetap aman. Kepala Bulog Cabang Samarinda, Adi Yanuar menegaskan, bahwa ketersediaan medium masih mencukupi untuk menutup kebutuhan masyarakat.
BACA JUGA: Hasil Uji Mutu 10 Sampel Beras di Kaltim, Hanya 1 Merek yang Penuhi Standar Ditentukan
BACA JUGA: Satgas Pangan Kaltim Soroti Potensi Pelanggaran Label Beras Premium
"Stok medium melimpah. Saat ini sudah 1.200 ton kami distribusikan melalui program pasar murah dan kerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, serta Polri," ujar Adi.
Selain itu, Bulog juga mulai menyalurkan beras medium ke jaringan ritel modern. "Untuk pasar modern nasional, saat ini baru Indomaret dan Alfamart yang sudah bekerja sama. Sisanya mungkin ada pasar modern lokal, tapi intinya saluran ritel modern sudah bisa menjual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan)," jelasnya.
Adi memastikan, regulasi distribusi sudah memiliki petunjuk teknis. Harga pun tetap sesuai ketentuan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
