Disporapar Ambil Alih Perawatan Rumput Stadion Segiri Samarinda, Perlu Rp30 Juta per Bulan
Rumput Stadion Segiri Samarinda terlihat mulai menghijau setelah perawatannya diambil alih oleh Disporapar. -(Disway Kaltim/ Rahmat)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) resmi menangani perawatan rumput Stadion Segiri setelah masa tanggung jawab kontraktor dinyatakan berakhir.
Hal itu disampaikan Kepala Disporapar Samarinda, Muslimin, saat ditemui di kantor Disporapar, Jalan Dahlia, Selasa, 18 November 2025.
Muslimin menjelaskan, perawatan intensif mulai dilakukan setelah ia mendapat arahan langsung dari Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Kondisi rumput yang sebelumnya menurun usai serah terima dari kontraktor kini disebutnya mulai membaik dan kembali menghijau.
BACA JUGA: Terima Kunjungan dari PT Liga, Pemkot Samarinda Janji Stadion Segiri Selesai Tahun Depan
BACA JUGA: Stadion Segiri Mulai Dibenahi, Borneo FC Optimistis Jamu Persis Solo di Kandang
“Pertemuan dengan Bapak Wali Kota, saya ditugaskan untuk melakukan perawatan rumput. Saat ini sudah berjalan dan sudah beberapa kali digunakan untuk pertandingan. Rumputnya sudah mulai menghijau,” ujar Muslimin.
Ia menyebutkan bahwa perawatan dilakukan setiap hari, mulai dari penyiraman pagi dan sore hingga pemupukan rutin dua minggu sekali.
Penyiraman juga tidak menggunakan air PDAM karena dianggap kurang baik untuk pertumbuhan rumput.
“Air PDAM itu lambat pertumbuhannya karena mengandung zat kimia. Kalau air sumur itu aman, mengandung zat hara. Apalagi kalau air sungai, cepat sekali tumbuhnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Jacksen F. Thiago Ungkap Dampak Positif Borneo FC Kembali ke Stadion Segiri
BACA JUGA: Andi Harun Jawab Keluhan Borneo FC soal Stadion Segiri: Padahal Baru Diperbaiki
Muslimin mengakui bahwa perawatan rumput Stadion Segiri membutuhkan anggaran cukup besar. Dalam satu bulan, biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp30 juta, termasuk gaji 2petugas khusus perawatan serta kebutuhan air dan pemupukan.
“Bulanannya bisa habis 30 juta. Itu yang membuat Borneo FC meminta kita melakukan perawatan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
