UNICEF Peringatkan Bahaya Iklan Makanan Tinggi Gula, Ancam Kesehatan Anak Indonesia
UNICEF Peringatkan Bahaya Iklan Makanan Tinggi Gula, Ancam Kesehatan Anak Indonesia.-istimewa-
NOMORSATUKALTIM – UNICEF dalam laporan terbarunya bertajuk Child Nutrition Report 2025 menyoroti meningkatnya paparan anak-anak terhadap iklan makanan dan minuman tinggi gula yang dipasarkan secara agresif di berbagai platform media.
Fenomena ini dinilai menjadi ancaman serius bagi kesehatan anak-anak di Indonesia, terutama dalam konteks meningkatnya kasus obesitas dan gangguan gizi akibat konsumsi produk ultra-proses atau ultra-processed food (UPF).
Produk semacam minuman manis, camilan kemasan, dan makanan siap saji kini begitu mudah dijangkau anak-anak melalui media digital, televisi, hingga ruang publik.
UNICEF menilai, tanpa regulasi yang kuat, pola konsumsi anak akan terus diarahkan oleh strategi pemasaran industri pangan yang tidak sehat.
BACA JUGA:Pesta Budaya Dahau 2025, Ajang Perkuat Identitas dan Kreativitas Masyarakat Kutai Barat
Lembaga Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) menilai bahwa regulasi iklan di Indonesia masih lemah dalam melindungi anak-anak dari paparan promosi produk makanan dan minuman yang tidak sehat.
Menurut Project Lead Food Policy CISDI, Nida Adzilah Auliani, praktik pemasaran yang menyesatkan masih banyak ditemukan, terutama melalui kanal digital dan media sosial.
“Regulasi iklan di Indonesia saat ini belum efektif, terutama dalam melindungi konsumen dari misinformasi dan praktik pemasaran yang menyesatkan. Dengan adanya kanal digital, pengaruh pemasaran yang tidak sehat semakin kuat,” ujarnya.
Salah satu contoh paling menonjol adalah iklan kental manis, yang selama puluhan tahun kerap dipersepsikan masyarakat sebagai susu bergizi, padahal regulasi telah menegaskan sebaliknya.
BACA JUGA:Cara Sederhana untuk Menurunkan Kolesterol dan Melindungi Kesehatan Jantung
Produk tersebut bahkan sempat dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai pengganti ASI, yang menyebabkan sejumlah kasus gizi buruk pada anak.
Iklan produk kental manis telah menjadi sorotan publik sejak munculnya berbagai laporan gizi buruk pada anak yang mengonsumsi produk tersebut sejak usia dini bahkan sejak usia tiga bulan.
Selama hampir 90 tahun, iklan kental manis ditampilkan sebagai minuman susu bergizi dengan visual anak-anak yang sehat dan ceria.
Padahal sejak Oktober 2018, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menegaskan bahwa kental manis bukan minuman sumber gizi dan tidak boleh dijadikan pengganti ASI.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

