Bank Mandiri Siapkan Rp 2,32 T untuk Penukaran Uang di Kalimantan, Pecahan Rp 20.000 Paling Diminati

Selain ATM dan layanan digital, Bank Mandiri juga mengadakan layanan penukaran uang di beberapa titik strategis.

Tahun ini, pecahan Rp 20.000 menjadi yang paling banyak diminati, disusul oleh pecahan Rp 10.000 dan Rp 5.000.

Suprijanto juga menekankan pentingnya ketersediaan likuiditas untuk memastikan transaksi nasabah tetap lancar, terutama melalui layanan BI FAST.

“Kami telah mengantisipasi lonjakan transaksi dengan menyediakan likuiditas memadai pada Rekening Settlement Dana (RSD),” tambahnya.

Di sektor jalan tol, Bank Mandiri memastikan kelancaran perjalanan dengan mempermudah layanan top-up e-money melalui Livin’ by Mandiri.

Nasabah juga dapat membeli kartu e-money di berbagai channel seperti cabang Bank Mandiri, minimarket, dan e-commerce.

Untuk memastikan layanan transaksi berjalan lancar, Bank Mandiri juga melakukan langkah-langkah pencegahan.

Seperti maintenance rutin pada 162 ATM/CRM di lokasi strategis seperti bandara, rest area, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata.

BACA JUGA:Jumlah Penukaran Uang untuk Lebaran di Kaltim Meningkat karena Faktor IKN

Selain itu, tim IT Bank Mandiri juga disiagakan selama Ramadhan hingga Idulfitri untuk mengantisipasi potensi gangguan sistem akibat lonjakan transaksi.

Sebagai bagian dari program spesial Ramadhan, Bank Mandiri juga menghadirkan berbagai promo menarik yang bisa diakses melalui laman resmi mereka di bmri.id/ramadan2025.

Secara nasional, Bank Mandiri menyiapkan kebutuhan uang tunai sebesar Rp 31,6 triliun, naik 5,9% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan pengisian lebih dari 12.905 unit ATM/CRM dan 246.000 mesin EDC di seluruh Indonesia.

Dengan berbagai persiapan ini, Bank Mandiri berharap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kalimantan.

Dan memastikan transaksi selama Ramadhan dan Idulfitri berjalan lancar tanpa kendala.

Sumber: