Prabowo Undang India Buka Lembaga Pendidikan di Indonesia

Prabowo Undang India Buka Lembaga Pendidikan di Indonesia

Presiden Prabowo Subianto disambut mahasiswa Indonesia saat tiba di New Delhi, India, pada Kamis malam, 23 Januari 2025.-(Foto/ BPMI Setpres)-

Ia juga menilai pentingnya kemitraan strategis dengan India dalam berbagai aspek.

"Saya telah memberikan arahan, dan saya akan terus memberikan arahan bahwa kita perlu meningkatkan dan memperluas kemitraan ekonomi dengan India," tegasnya.

BACA JUGA: Libur Ramadan 2025, Disdikbud Kukar Ikuti SEB 3 Menteri

BACA JUGA: Ketimpangan Jumlah Antara Guru, Murid, dan Sekolah jadi Kendala Pemerataan Pendidikan di Mahulu

Kedua pemimpin juga menegaskan komitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, serta memastikan kebebasan navigasi sesuai hukum internasional.

"Kami sepakat bahwa kebebasan navigasi harus selalu dijaga sebagaimana diatur dalam hukum internasional," kata PM Modi.

Sejarah Hubungan Indonesia dan India

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo juga mengungkap kontribusi India pada masa kemerdekaan Indonesia. 

Saat itu, India memberikan sebidang lahan kepada Indonesia untuk mendirikan kantor kedutaan pada masa-masa awal kemerdekaan, sebuah dukungan yang sangat dihargai Indonesia.

BACA JUGA: Mengadopsi Literasi Asesmen Pola Selandia Baru untuk Pendidikan Berkualitas di Kalimantan Timur

BACA JUGA: DPRD Balikpapan Dukung Penuh Penambahan Sekolah di Balikpapan

"Itu menunjukkan betapa dalamnya hubungan kami. Indonesia tak akan melupakan dukungan tersebut," kata Prabowo.

Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke India berlangsung pada 23–26 Januari 2025. 

Selain memimpin pertemuan bilateral di Hyderabad House, Presiden juga menghadiri resepsi penyambutan di Istana Kepresidenan Rashtrapati Bhavan dan upacara penghormatan di Rajghat Memorial Park.

Delegasi Indonesia yang mendampingi Presiden dalam kunjungan ini meliputi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: