Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Langkah DLH dan BPDB Kota Samarinda

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi, Ini Langkah DLH dan BPDB Kota Samarinda

Salah satu upaya penanganan pohon tumbang di Kota Samarinda.-istimewa -

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda mempercepat upaya penanganan pohon-pohon tua di berbagai titik rawan menjelang musim hujan yang diprediksikan akan berlangsung dari akhir Januari sampai Februari 2025.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi bahaya, terutama pohon tumbang yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan DLH Samarinda, Basuni mengatakan, pihaknya telah membentuk dua tim khusus yang bertugas memantau dan memangkas pohon secara intensif.

“Dalam dua minggu terakhir, tim kami bekerja secara bergilir, siang dan malam, untuk memastikan kondisi pohon di jalan utama tetap aman,” ujar Basuni, Jumat (17/1/2025).

BACA JUGA: Cegah Laka Lantas, Disdikbud Samarinda Dukung Larangan Pelajar Bawa Kendaraan ke Sekolah

BACA JUGA: Siswa SMPN 29 Samarinda Diminta Bawa Tumbler dan Sendok dalam Program MBG

DLH juga menerima banyak laporan dari masyarakat mengenai pohon yang dianggap membahayakan. Namun, Basuni menjelaskan, pihaknya tidak bisa memenuhi semua permintaan penebangan.

“Kami tetap mempertimbangkan aspek kelestarian Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Samarinda. Pohon hanya ditebang jika memang terbukti membahayakan keselamatan warga,” jelasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk turut menjaga keberlangsungan lingkungan dengan tidak hanya fokus pada penebangan, tetapi juga pada perawatan pohon.

Menurutnya, RTH tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga mendukung ekosistem. Namun, juga tetap mengutamakan keselamatan jika pohon berpotensi tumbang.

BACA JUGA: Pemilik Usaha Mulai Berani Lawan Jukir Liar

BACA JUGA: Persiapkan Dirimu, Pemkot Samarinda akan Buka 2.200 Formasi PPPK dan 100 CPNS

Basuni berharap masyarakat dapat berkolaborasi dalam menjaga lingkungan selama musim hujan.

Dengan kerja sama yang baik, bahaya pohon tumbang dapat diantisipasi dan kota Samarinda tetap hijau serta aman.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda menegaskan sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi saat puncak musim penghujan.

Perkiraan BPBD Samarinda, hujan masih akan terjadi dalam beberapa pekan mendatang.

Kepala BPBD Samarinda, Suwarso mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan intensif terhadap sejumlah titik rawan bencana.

BACA JUGA: Bupati Mahulu, Bonifasius Imbau Semua Warga Antisipasi Dampak Bencana

BACA JUGA: BPBD Berau Rilis Angka Kejadian Bencana Alam 2024, Kebakaran Masih Rentan

Terutama banjir yang masih terjadi dan merendam beberapa wilayah saat curah hujan tinggi.

“Biasanya jika terjadi banjir, masyarakat akan mengungsi di tempat keluarga atau naik ke lantai dua bagi masyarakat yang rumahnya bertingkat, namun kita selalu siaga dalam mengevakuasi warga jika terjadi banjir ataupun longsor, bahkan kita juga membuka dapur umum,” terang Suwarso.

BPBD Samarinda juga mengerahkan tim siaga bencana di sejumlah wilayah, termasuk daerah yang sering mengalami genangan air.

Di sisi lain, mereka turut melakukan perbaikan dan pembersihan drainase yang tersumbat untuk memperlancar aliran air.

BACA JUGA: Waspada Bencana Hidrometeorologi! BMKG Prediksi La Nina Berlangsung Hingga April 2025

BACA JUGA: La Nina Datang, BMKG Minta Pemda Waspadai Bencana Hidrometeorologi

“Kami juga bekerja sama dengan dinas terkait, untuk memastikan infrastruktur penanggulangan banjir dalam kondisi optimal,” imbuhnya.

Suwarso turut mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan jika ada indikasi banjir, tanah longsor atau potensi bencana lainnya.

“Kami tentu juga berharap masyarakat berperan aktif melaporkan, serta juga siap untuk mendirikan posko jika kondisi jika memang kondisinya mengharuskan,” paparnya.

Beberapa hari terakhir hujan lebat berskala lokal dan angin kencang masih terjadi di Kota Tepian.

BACA JUGA: BMKG Berau Mengimbau Masyarakat Waspada Terhadap Bencana Hidrometeorologi

BACA JUGA: Pemprov Kaltim-Pemkot Samarinda Satu Suara, Atasi Banjir dengan Kolam Retensi

Hujan dalam kategori menengah tidak selalu memicu bencana, namun jika kondisi drainase yang kurang memadai, minimnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan, potensi bencana seperti banjir dan longsor bisa terjadi kapan saja.

“Kondisi ini tidak bisa dianggap remeh. Selain memengaruhi aktivitas, hujan deras juga dapat merusak infrastruktur seperti jalan dan jembatan, apalagi jika intensitasnya tinggi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: