DPRD Kukar Akan Perjuangkan Perda Tangani Praktik Illegal Fishing
Wakil Ketua II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Junadi.-dok.--
KUKAR, NOMORSATUKALTIM – Wakil Ketua II DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Junadi, menyoroti praktik penangkapan ikan ilegal seperti penggunaan racun dan setrum. Aktivitas ini dinilai berdampak buruk terhadap ekosistem perairan daerah.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ilegal tersebut merusak ekosistem sungai, khususnya di Sungai Mahakam dan sekitar Sungai Jembayan. Perlu langkah bersama untuk mencegah kerusakan yang terus terjadi.
"Kami mengamati adanya praktik yang tidak baik dalam menangkap ikan. Hal ini berpotensi besar mencemari lingkungan dan mematikan banyak ikan," kata Junadi.
Politisi Partai Gerindra ini mendorong masyarakat desa di sekitar Sungai Jembayan untuk aktif memantau kegiatan penangkapan ikan. Selain itu, warga diminta memberikan edukasi kepada para nelayan agar menggunakan cara-cara yang ramah lingkungan.
Junadi juga mengungkapkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang pengusaha di sektor perikanan. Ia ingin memastikan keberlanjutan ekosistem perairan di Kukar dapat terjaga untuk generasi mendatang.
"Saya berharap sinergi antara masyarakat dan pemerintah dapat menghentikan praktik penangkapan ikan yang merusak lingkungan," harapnya.
Untuk mendukung hal ini, ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan organisasi terkait. Program sosialisasi dan pelatihan bagi nelayan tradisional dianggap menjadi langkah strategis.
Menurutnya, edukasi adalah kunci utama untuk mengubah perilaku nelayan dalam menjaga ekosistem sungai. Langkah kecil seperti mengganti metode setrum dengan jaring tradisional bisa memberikan dampak besar.
"Kami butuh langkah nyata, mulai dari regulasi yang jelas hingga penerapan sanksi tegas bagi pelaku illegal fishing," tambahnya.
Selain itu, Junadi juga mengusulkan agar pemerintah menyediakan fasilitas yang mendukung metode penangkapan ikan ramah lingkungan. Misalnya, bantuan alat tangkap modern yang tetap menjaga keseimbangan alam.
Peran aktif masyarakat juga dianggap krusial dalam mengatasi masalah ini. Warga lokal diharapkan menjadi mata dan telinga pemerintah untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi di sekitar mereka.
Ia menyadari bahwa perubahan perilaku tidak bisa instan. Namun, dengan konsistensi dan komitmen bersama, ia optimistis bahwa ekosistem perairan Kukar dapat kembali sehat dan terjaga.
"Kita harus mulai sekarang untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang," imbuhnya. (*/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: