Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza Dijarah, 98 Truk Hilang dalam Konvoi Pengiriman
Konvoi truk yang mengangkut bantuan untuk warga Gaza diserang di tengah perjalanan.-(Dok.UNRWA)-
UNRWA memperingatkan bahwa situasi ini akan semakin memperparah kekurangan pangan di Gaza, yang telah menjadi masalah utama bagi lebih dari dua juta penduduknya.
Sebagian besar penduduk Gaza bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
BACA JUGA: DPRD Kukar Bahas Finalisasi RAPBD 2025, Sinkronkan dengan Aspirasi Masyarakat
BACA JUGA: BPBD Balikpapan Padamkan Kebakaran Lahan, Diduga Berasal dari Batubara
“Urgensi krisis ini tidak dapat diabaikan tanpa intervensi segera. Kekurangan pangan yang semakin parah akan membahayakan kehidupan jutaan orang,” ungkap Louise.
Akses Bantuan di Titik Terendah
Seorang pejabat bantuan PBB menyatakan bahwa akses bantuan ke Gaza telah mencapai titik terendah, terutama untuk pengiriman ke wilayah utara yang hampir mustahil dilakukan.
Sementara itu, WFP dan COGAT, badan militer Israel yang menangani urusan sipil Palestina, belum memberikan komentar atas insiden ini.
Namun, Israel menyatakan mereka tidak menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
BACA JUGA: Dokter P3K di Kutai Timur Keluhkan Tunjangan Rendah
BACA JUGA: Jatam Kaltim Kecam Perilaku Kekerasan Terhadap Nyawa Warga Adat Paser yang Melayang
Krisis di Jalur Gaza semakin mendalam, dengan akses yang terbatas ke kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan listrik.
Penjarahan bantuan makanan ini menjadi pukulan telak bagi upaya internasional untuk membantu korban konflik.
Masyarakat internasional didesak untuk segera bertindak guna memastikan bahwa bantuan dapat masuk ke Gaza tanpa hambatan dan kekerasan.
Dengan situasi yang semakin genting, kebutuhan akan solusi jangka panjang untuk krisis Gaza menjadi semakin mendesak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: