Luhut Angkat Bicara Soal Pelarangan iPhone 16 Series Beredar di Indonesia

Luhut Angkat Bicara Soal Pelarangan iPhone 16 Series Beredar di Indonesia

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan juga ikut buka suara mengenai pelarangan peredaran produk iPhone 16 Series dari Apple--Dok. Dewan Ekonomi Nasional--

Dukungan untuk kebijakan ini juga datang dari ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad.

Menurutnya, kehadiran Apple sebagai investor di Indonesia akan membawa dampak positif yang besar.

BACA JUGA : Persiapan Pilkada 2024, KPU Balikpapan Antisipasi Kesalahan Pemungutan dengan Simulasi

Tauhid menjelaskan bahwa apabila Apple merealisasikan investasinya, hal tersebut bisa menjadi simbol kepercayaan dunia usaha global terhadap iklim investasi di Indonesia.

Dengan adanya pabrik Apple di Indonesia, diharapkan akan tercipta lebih banyak lapangan kerja dan turut meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang ramah investasi.

“Jika Apple berani menanamkan modal di Indonesia, ini akan menjadi bukti bahwa mereka percaya terhadap banyak aspek positif yang kita miliki, baik dari segi ekonomi maupun kebijakan investasi. Hal ini akan membuka pintu bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mengikuti langkah serupa,” jelas Tauhid saat diwawancarai oleh Disway.id pada Rabu, 6 November 2024.

Sebelumnya, Kemenperin memang telah menyatakan bahwa produk iPhone 16 Series belum dapat dijual di Indonesia karena Apple belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Aturan ini mengharuskan produsen asing untuk mencapai persentase tertentu dalam penggunaan komponen atau produksi lokal, sebagai bentuk kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

BACA JUGA : Junaidi Kundapil ke Desa Rapak Lembur, Ajak Kepala Dinas dan Camat

Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa kehadiran produk asing di Indonesia tidak hanya menguntungkan perusahaan itu sendiri, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan industri lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: