Dewan Soroti Aktivitas Lalu-lalang Truk Batu Bara di Batu Sopang

Saat ini langkah yang paling tepat dilakukan adalah meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan maupun sopir angkutan batu bara tersebut. Sehingga, dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan yang disebabkan angkutan batu bara itu.

“Pengawasan terhadap kendaraan angkutan batu bara itu yang perlu kita tingkatkan. Jangan sampai kendaraan yang sudah tidak layak, tapi masih digunakan. Begitu juga dengan pengawasan drivernya yang harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutur Politisi Partai Demokrat itu.

BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Paser Sebut Perlu Penanganan Khusus Atasi Banjir

BACA JUGA:Berencana Terapkan IT Sampai Pelosok Desa, Diskominfo Paser Belajar ke Badung

Sementara itu, Hamransyah menyoroti penyebab rentetan kecelakaan yang kerap terjadi, namun tidak ada tindakan dari pemerintah dan penentu kebijakan lalu lintas.

Peristiwa yang merugikan pengguna jalan lain serta kerap menelan korban itu, akibat ulah truk yang melampaui batas muatan atau Over Dimension Overload (ODOL) yang tampak masih berulah dan dibuktikan dengan sederet peristiwa serupa.

Menurutnya, pihak terkait segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, karena sudah menjadi keresahan masyarakat.

"Saya juga resah dengan kondisi seperti ini. Perusahaan sudah jelas tidak menerapkan prosedur dan kebijakan yang mengatur kesehatan, keselamatan, dan pengelolaan lingkungan termasuk penggunaan jalan umum untuk mengangkut batu bara," ucap Hamransyah.

BACA JUGA:Hendrawan Putra Gantikan Abdullah sebagai Ketua Tim Pemenangan Masitah-Mappa

Ia menekankan, agar Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta Aparat Penegak Hukum (APH) dalam hal ini Kepolisian untuk mengambil sikap.

"Kita tidak melarang adanya aktivitas perekonomian. Namun perlu diperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku. Jangan ngasal aja ugal ugalan di jalan, apalagi jalan umum," pungkas Politisi PDI Perjuangan itu.

Sumber: