Debat Publik Pilkada 2024 Balikpapan: Sabani-Syukri Janjikan Solusi Keresahan Warga

Debat Publik Pilkada 2024 Balikpapan: Sabani-Syukri Janjikan Solusi Keresahan Warga

Paslon nomor urut 03, Sabani-Syukri janjikan solusi berbagai keresahan warga dalam Debat Publik perdana Pilkada 2024 Kota Balikpapan.-(Disway Kaltim/ Chandra)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Debat publik pertama dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Balikpapan 2024 telah selesai digelar oleh KPU Balikpapan, di Novotel Balikpapan, pada Rabu (23/10/2024) malam.

Pada acara yang ditayangkan secara live tersebut, pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan nomor urut 03, Sabani-Syukri memaparkan konsep dan solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. 

Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Sabani mengungkapkan bahwa konsep-konsep yang diusungnya dirancang untuk mengatasi keresahan warga Balikpapan.

“Saya merasa konsep-konsep kami itu dapat kita jalankan sebagai solusi atas keresahan masyarakat Balikpapan selama ini,” ujar Sabani. 

BACA JUGA: Debat Publik Pilkada 2024 Balikpapan: Rahmad-Bagus Usung Ide Keberlanjutan

BACA JUGA: Debat Publik Pilkada 2024 Balikpapan: Rendi-Eddy Fokus Pengembangan SDM melalui Pendidikan

Ia menegaskan bahwa kegelisahan masyarakat muncul akibat merasa tidak diurus, kurangnya komunikasi, transparansi dan penyerapan aspirasi yang minim dalam proses pembuatan kebijakan.

“Ke depan, Insya Allah, kami akan mampu memimpin kota ini dengan baik dan tetap mengedepankan tayangan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat,” ujarnya optimis.

Salah satu isu krusial yang dibahas yakni masalah banjir, di mana Sabani mengusulkan dua konsep utama, penampungan dan peresapan air. 

“Banjir itu ada dua konsep. Konsep pertama adalah menampung air, dan yang kedua adalah meresapkan air. Kenapa? Supaya air hujan itu mengalir ke laut,” jelasnya. 

BACA JUGA: PTTUN Banjarmasin Tolak Gugatan Sengketa Pilkada Kukar yang Diajukan Paslon 03

BACA JUGA: Ayah Korban Tabrak Lari di Balikpapan Tuntut Pelaku Dihukum Mati

Dia menambahkan bahwa untuk menampung air, pihaknya akan membuat kolam-kolam penampungan yang dirancang secara mekanis. 

Selain itu, untuk daerah rawan genangan, Sabani menjelaskan pentingnya teknik penyerapan air melalui istilah geologi “waterloose.” 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: