Pekan Pertama Operasi Zebra Mahakam 2024 di Balikpapan, Kecelakaan Meningkat 71 Persen

Dan insiden-insiden tersebut kebanyakan terjadi pada jam-jam sibuk, seperti saat berangkat atau pulang kerja.

Sebelumnya diberitakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan lalu lintas dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan kewajiban pajak kendaraan.

BACA JUGA:Algaka Gabungan Masih Banyak Bertebaran di Balikpapan, Bawaslu Ingatkan Paslon Taati Aturan

BACA JUGA:Buntut Pencopotan Ketua RT di Balikpapan, Pengacara Sebut Ada Salah Tafsir Surat Edaran

Kompol Ropiyani, Kasatlantas Polresta Balikpapan, mengungkapkan bahwa operasi ini berlangsung selama 14 hari. Dimulai dari 14 hingga 27 Oktober dan melibatkan berbagai pihak terkait. 

"Kami berkomitmen untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas dan meningkatkan kesadaran pengendara mengenai pentingnya memenuhi kewajiban pajak," ujarnya.

Dalam razia yang rata-rata berlangsung sekitar satu jam, petugas menemukan sejumlah pelanggaran, terutama di kalangan pengendara sepeda motor. 

"Mayoritas pelanggaran melibatkan pengendara roda dua. Untuk detail lebih lanjut, kami masih dalam proses pengumpulan data,” tambah Ropiyani.

Dari hasil razia, terungkap bahwa banyak pengendara yang belum membayar pajak kendaraan bermotor.

BACA JUGA:Sidang Praperadilan Dugaan Korupsi PT KKT, Pemohon Kritisi Lambatnya Proses Penyidikan

"Kebanyakan pengendara belum melunasi pajak STNK, ada pula yang nomor kendaraannya tidak aktif dan tidak memiliki SIM," jelasnya. 

Untuk memudahkan proses pembayaran, razia ini juga melibatkan petugas dari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) dan mobil Samsat keliling.

"Pengendara yang pajaknya mati bisa langsung melunasi di lokasi razia," ungkap Ropiyani, menunjukkan upaya pemerintah dalam mempermudah kewajiban administrasi kendaraan.

Sumber: