Susah Cari Makan hingga Ancaman Diberhentikan jadi Kenangan Makmur Sebelum Tugas di PPU

Susah Cari Makan hingga Ancaman Diberhentikan jadi Kenangan Makmur Sebelum Tugas di PPU

Pj Bupati PPU, Makmur Marbun. (Awal/Disway)--

Menerima tugas itu, ia awalnya menolak dan berat melangkahkan kakinya ke wilayah yang kini berusia 22 tahun itu.

Keluarganya juga memintanya untuk tak mengindahkan, tak setuju jika dirinya melanjutkan pengabdian di Kalimantan Timur.

Bahkan, Makmur senang dengan adanya berbagai pemberitaan penolakan akan kehadirannya.

BACA JUGA : Pendaftaran CPNS Ditutup, Pelamar di Pemkab PPU capai 2.801 Orang

"Adanya penolakan dari sini (PPU) saya senang banget pada saat itu," ucap Makmur, di Pantai Amal, Kecamatan Penajam, Selasa (17/9/2024).

Keluarganya tak setuju, Makmur pun menghadap atasannya di Kemendagri mempertanyakan dasar ditempatkannya di kabupaten PPU.

"Saat itu pilihannya cuma satu, berangkat atau berhenti tidak dengan hormat," kata Makmur, meniru ucapan atasannya.

Akhirnya ia berangkat ke PPU.

Namun, sebelum benar-benar memulai program yang akan dikerjakan, Makmur yang saat itu sedang menjadi salah satu narasumber di Kota Samarinda, begitu mau bertolak ke Balikpapan, dirinya memutar haluan pergi melihat PPU saat malam hari, begitupun rasa makanannya.

BACA JUGA : Jabatan Makmur Marbun Tinggal Sepekan, DPRD Usul 3 Nama Calon Pj Bupati PPU

Ia menyebut saat itu bertepatan dengan akhir pekan.

Sembari perjalanan menuju PPU dengan feri dari Kariangau.

Di kepala Makmur telah terbayang bagaimana rasa makanan yang bakal disantapnya.

Begitupun suasana malamnya. Namun semuanya itu hanya bayang-bayang.

Karena setibanya, ia hanya berkeliling sesaat di Kecamatan Penajam, sebelum akhirnya ke kembali ke Kota Balikpapan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: