Kelas Menengah Terancam Turun Kelas

Kelas Menengah Terancam Turun Kelas

ilustarsi kelas menengah-istimewa-

BACA JUGA : Harga BBM di Kaltim Turun Per 2 September 2024, Simak Daftarnya Berikut ini!

Menurutnya, deflasi ini merupakan indikasi jelas bahwa daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelas menengah, mengalami penurunan signifikan.

Daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah jelas melemah. Meskipun harga pangan cenderung turun, itu tidak serta-merta memperbaiki daya beli mereka.

"Faktanya, jumlah masyarakat kelas menengah tidak bertambah, yang menunjukkan bahwa ada masalah serius dalam struktur ekonomi kita," jelas Eko.

Selain faktor-faktor tersebut, Eko juga menggarisbawahi bahwa adanya berbagai kebijakan pajak dan iuran baru yang diberlakukan di berbagai sektor semakin membebani kelas menengah.

BACA JUGA : Toyota Avanza Minggir Dulu, Ini Jenis Mobil dengan Penjualan Terbesar di Indonesia

Pajak baru seperti Tapera, peningkatan PPN yang akan diberlakukan pada tahun mendatang, serta dana pensiun dan asuransi kendaraan terbaru, dianggap sebagai beban tambahan bagi kelompok ini.

Menurut Eko, kelas menengah sering kali terjepit di antara kelas ekonomi bawah yang menerima subsidi dan bantuan pemerintah, dan kelas ekonomi atas yang memiliki sumber daya lebih besar untuk menanggung beban ekonomi.

Kelas menengah ini tidak menerima subsidi, tetapi juga tidak memiliki kelonggaran finansial sebesar kelas atas, sehingga kebijakan ini dirasakan sangat memberatkan.

Banyak kebijakan baru seperti Tapera, kenaikan PPN, serta aturan dana pensiun dan asuransi kendaraan yang baru-baru ini diterbitkan, menimbulkan reaksi negatif dari masyarakat, khususnya dari netizen yang kebanyakan berasal dari kelas menengah.

BACA JUGA : Produksi Beras Nasional Turun, Bulog Berencana Impor 1,2 Juta Ton Sebelum Desember

Mereka merasa semakin terbebani oleh kebijakan-kebijakan ini, yang dianggap tidak adil karena mereka tidak mendapat manfaat yang sama seperti kelas ekonomi bawah.

Eko menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik dalam penyusunan kebijakan ekonomi, terutama dalam situasi seperti ini.

Pemerintah, menurutnya, harus lebih peka terhadap kondisi riil di lapangan dan mengupayakan solusi yang tidak semakin membebani kelompok kelas menengah.

Ini hanyalah gambaran kecil dari keresahan yang ada, tapi seharusnya pemerintah lebih koordinatif dalam merumuskan kebijakan yang berdampak luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: