Pengentasan Kemiskinan di Kota Samarinda Perlu Perhatian Khusus

Pengentasan Kemiskinan di Kota Samarinda Perlu Perhatian Khusus

Ridwan Tassa, Asisten I Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda-Disway/Mayang-

BACA JUGA : KPU Gelar Jalan Sehat, Tarik Minat Masyarkat Kota Tepian pada Pilkada 2024

Kedua, jika penyebab kemiskinannya terletak pada kondisi bangunan tempat tinggalnya, maka keluarga tersebut akan dimasukan dalam data bedah rumah.

Ketiga, jika dalam satu keluarga miskin ekstrem ini tidak mempunyai kepala keluarga yang mampu pergi bekerja, atau anak-anak yang mampu bekerja secara legal dalam usia angkatan pekerja, maka diusahakan untuk mendapatkan pelatihan dan lapangan kerja pada bidang UMKM.

"Kemudian data itu akan didalami, jadi kita akan lihat rumahnya satu-satu apa penyebabnya. Kalau dia jadi miskin karena tidak ada pekerjaannya, maka kita cari anaknya," ucap Ridwan.

Kemiskinan ekstrem di Samarinda merupakan masalah kompleks yang melibatkan berbagai faktor.

BACA JUGA : Perempuan Mahardhika Sosialisasi UU TPKS kepada Ibu-Ibu

Data terbaru Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) menunjukkan bahwa masih ada sekitar 299 keluarga atau 0,17 persen dari 1.502 jiwa yang telah diverifikasi ke lapangan.

Dan termasuk dalam kategori miskin ekstrem pada 2024.

Lebih lanjut Ridwan menerangkan, percepatan program pengentasan ini juga akan menghimpun daerah-daerah potensial Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang dipusatkan untuk penempatan kerja bagi anggota keluarga dari kategori keluarga miskin ekstrem ini supaya bisa bekerja.

"Yang nanti bisa kita himpun misalnya di daerah Citra Niaga, tempat-tempat yang nanti kita pusatkan UMKM itu. Kemudian yang kedua, dari data yang ada itu kita juga akan berikan sembako dan pendanaan," kata dia.

BACA JUGA : Asyik Main Banjir di Jalan DI Panjaitan Samarinda, Bocah Perempuan Hilang Terseret Arus

Pendanaan itu pun nantinya akan diatur pembagiannya setelah verifikasi selesai. Serta keluarga miskin ekstrem sebagai penerima diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan kerja dan modal usaha dengan baik.

"Tinggal pembagiannya ada 190 orang miskin yang kita akan bagikan bertahap. Kita berikan kebutuhan sehari-harinya itu dengan nilai Rp. 700 ribu per KK," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: