Bonifasius Sebut Ada Oknum Pimpinan Daerah Gunakan Politik Pecah Belah di Pilkada 2024

Bonifasius Sebut Ada Oknum Pimpinan Daerah Gunakan Politik Pecah Belah di Pilkada 2024

Bupati Mahakam Ulu, Bonifasius Belawan Geh saat menyampaikan sambutan saat HUT ke-79 RI.-(Ist./Nomorsatukaltim)-

MAHULU, NOMORSATUKALTIM - Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Bonifasius Belawan Geh menyebut bahwa ada oknum pimpinan daerah yang terindikasi menggunakan politik pecah belah untuk kepentingan Pilkada 2024.

Bupati Mahulu tak menyebutkan secara detail nama dan jabatan pimpinan daerah yang terindikasi gunakan politik pecah belah tersebut.

Namun yang pasti, menurut Bonifasius, ada oknum pimpinan daerah menggiring opini yang tidak benar di masyarakat.

Menurutnya, oknum tersebut menggunakan politik pecah belah demi mencapai ambisi kekuasaan di Pilkada Serentak 2024.

BACA JUGA: Isran-Hadi Resmi Maju di Pilgub Kaltim 2024, Pengamat: Ini Ancaman Bagi Rudy Mas'ud

BACA JUGA: Tanggapi Pidato Presiden, Yohanes Avun Sebut Mahulu Belum Merdeka 

“Jangan melakukan gerakan-gerakan untuk memecahbelahkan masyarakat Mahulu, membingungkan masyarakat Mahulu. Karena terindikasi bahwa, ada oknum-oknum pimpinan daerah yang melakukan hal itu,” ucap Bonifasius dalam pidatonya saat peringatan HUT ke-79 RI, Sabtu (17/8/2024).

Di hadapkan peserta apel dan pejabat Pemkab Mahulu, Bonifasius juga menegaskan agar jangan melakukan perbuatan yang berpotensi menimbulkan perpecahan. 

"Jangan membenturkan masyarakat atau kelompok A dan kelompok B," tegasnya. 

Kemudian, kata Bonifasius, jangan menghancurkan pembangunan yang telah susah payah dikerjakan selama ini.

BACA JUGA: Pimpin DPRD Mahulu Sementara, Devung Paran Bakal Fokus Penyusunan Ketua Fraksi dan AKD

BACA JUGA: Mory Mayang, Pembawa Baki Paskibraka di Mahulu 2024 Punya Cita-cita Jadi Polwan 

Bonifasius mengaku, selama ini dirinya telah berbuat banyak untuk pembangunan Kabupaten Mahulu. Menyediakan tempat untuk orang mencari jabatan dan makan.

Karena itu, menurutnya, tidak elok jika penzoliman dilaksanakan demi merebut kekuasaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: