Hasil Penelitian: Minum dari Botol Plastik Bisa Meningkatkan Tekanan Darah

Hasil Penelitian: Minum dari Botol Plastik Bisa Meningkatkan Tekanan Darah

Minum menggunakan botol plastik ternyata berkontribusi terhadap cemaran mikroplastik di dalam tubuh.-(Foto/Istimewa)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan dampak mengejutkan dari penggunaan botol plastik untuk minum. 

Menurut penelitian tersebut, minum dari botol plastik dapat menyebabkan partikel mikroplastik masuk ke dalam aliran darah, yang berpotensi meningkatkan tekanan darah

Penelitian ini menambah alasan kuat untuk mulai mempertimbangkan kembali penggunaan botol plastik dalam kehidupan sehari-hari.

Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kedokteran di Danube Private University, Austria, mengeksplorasi dampak dari apa yang mereka sebut sebagai "diet parsial plastik" terhadap tekanan darah pada sekelompok kecil partisipan. 

BACA JUGA: DLH Balikpapan Pastikan Penambahan Volume Sampah Tetap Normal pada Perayaan HUT ke-79 RI di IKN

BACA JUGA: Puluhan Warga di Mahulu Dapat Bantuan Barang Usaha dari Dinsos Kaltim

Hasilnya menunjukkan bahwa menghindari penggunaan botol plastik hanya selama dua minggu dapat membantu menurunkan tekanan darah.

Dalam studi ini, para peneliti meminta delapan orang dewasa yang sehat untuk berhenti minum dari botol plastik dan hanya mengonsumsi air keran selama 28 hingga 30 hari. 

Tekanan darah mereka diukur sebelum studi dimulai, setelah 14 hari, dan setelah 28 hingga 30 hari. 

Hasilnya menunjukkan perubahan yang signifikan, terutama pada tekanan darah sistolik di lengan kanan para wanita setelah dua dan empat minggu, sementara lengan kiri tidak menunjukkan perubahan signifikan. 

BACA JUGA: Stadion Batakan Bakal Jadi Transit Tamu Negara di HUT RI ke-19, Sebelum Bertolak ke IKN

BACA JUGA: Ingin Anak Masuk Sekolah Favorit, Sejumlah Warga jadi Korban Penipuan

Untuk partisipan pria, hasil pengukuran tekanan darah di kedua lengan tidak menunjukkan perubahan yang berarti, disebabkan oleh variasi tinggi di antara para partisipan.

Namun, setelah dua minggu, terdapat perubahan yang mencolok pada tekanan darah diastolik pada semua partisipan di kedua lengan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: