Tegas! Turki Blokir Instagram, Gara-gara Hapus Ucapan Belasungkawa Ismail Haniyeh
Instagram diblokir oleh Turki usai unggahan belasungkawa pejabat setempat dihapus secara sepihak.-(Ilustrasi/Nomorsatukaltim.com)-
Sebuah laporan dari Human Rights Watch pada bulan Desember lalu menuduh Meta melakukan penyensoran sistemik dan global terhadap konten pro-Palestina di Instagram dan Facebook.
BACA JUGA: Stiker Bacalon Marak di Angkot, Bawaslu Kaltim Sebut Belum Berwenang Menindak
BACA JUGA: Hasil Survei BPS, Segini Jumlah Pengeluaran Warga Paser yang Dianggap Miskin
Profil Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh dikenal sebagai pemimpin politik Hamas dan telah menjadi anggota gerakan ini selama lebih dari dua dekade.
Pada tahun 2006, ia memimpin Hamas memenangkan pemilihan legislatif melawan Fatah yang telah berkuasa selama lebih dari 10 tahun.
Namun, ia kemudian dipecat setelah negara-negara Barat menolak bekerja sama dengan Hamas.
Haniyeh diangkat sebagai kepala biro politik Hamas pada tahun 2017 dan dinyatakan sebagai "teroris" oleh Departemen Luar Negeri AS pada tahun 2018.
BACA JUGA: Pemkab Kukar Usulkan Jalan Penghubung ke IKN
BACA JUGA: Gerindra Pertimbangkan 3 Nama untuk Maju Pilwali Samarinda
Sejak 2019, setelah mengundurkan diri sebagai kepala Hamas di Gaza, Haniyeh tinggal di luar negeri dan memimpin upaya diplomatik Hamas.
Kematian Haniyeh tidak hanya memperparah situasi di Gaza tetapi juga memiliki dampak yang luas bagi stabilitas regional.
Analis politik menyatakan bahwa Iran mungkin merasa perlu merespons serangan ini sebagai upaya mempertahankan reputasi keamanan mereka.
Hingga saat ini, Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai serangan tersebut, meskipun Hamas dan Iran telah menuduh Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Dukungan Amerika Serikat terhadap Israel juga disebut-sebut sebagai faktor yang mempengaruhi keberanian Israel untuk melakukan serangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: