Tegas! Turki Blokir Instagram, Gara-gara Hapus Ucapan Belasungkawa Ismail Haniyeh

Tegas! Turki Blokir Instagram, Gara-gara Hapus Ucapan Belasungkawa Ismail Haniyeh

Instagram diblokir oleh Turki usai unggahan belasungkawa pejabat setempat dihapus secara sepihak.-(Ilustrasi/Nomorsatukaltim.com)-

New York Times menyebut bahwa Haniyeh tewas akibat bom yang diselundupkan di tempatnya menginap sejak dua bulan lalu.

"Bom tersebut telah disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tamu tersebut," tulis New York Times mengutip pernyataan pejabat Timur Tengah.

Bom tersebut kemudian diledakkan dari jarak jauh. "Setelah dipastikan bahwa dia (Haniyeh) berada di dalam kamarnya," lanjutnya.

BACA JUGA: Wacana Perppu UU MD3, Kursi Ketua DPR RI Ditentukan Lewat Koalisi

BACA JUGA: Beri Perhatian kepada Pelaku Usaha dan Nelayan di Kukar, Edi-Rendi Dinilai Berhasil

Apapun penyebabnya, kematian Haniyeh dipastikan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah dan memperbesar risiko eskalasi konflik di Gaza menjadi konflik regional. 

Hamas menuduh Israel sebagai dalang di balik serangan tersebut, sementara Iran juga menyalahkan Israel dan menyatakan Amerika Serikat turut bertanggung jawab karena dukungannya terhadap Israel.

Respon Turki terhadap Instagram

Pemblokiran Instagram oleh Turki merupakan reaksi langsung terhadap penghapusan konten ucapan belasungkawa atas kematian Haniyeh. 

Pemerintah Turki menganggap tindakan ini sebagai bentuk penyensoran yang tidak dapat diterima. 

BACA JUGA: Jelang HUT RI Ke-79, Kesbangpol Mahulu Imbau Warga Pasang Bendera Merah Putih di Rumah

BACA JUGA: Bus Bacitra Kembali Beroperasi, Tetap Gratis Sampai Akhir Tahun

Hingga saat ini, Meta Platforms Inc. selaku perusahaan induk Instagram belum memberikan tanggapan resmi terkait pemblokiran ini.

Sebelumnya, laporan dari TRT, kantor berita Turki, menyebutkan bahwa Meta akan melarang penggunaan kata ‘Zionisme’ jika tidak sesuai dengan konteks politik, dalam upaya memerangi anti-Semitisme secara online. 

Namun, pada bulan Oktober lalu, Meta harus meminta maaf karena menambahkan kata ‘teroris’ ke beberapa profil pengguna Palestina di Instagram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: