TPPS Kaltim Dorong Sekolah dan Lingkungan Keluarga Peduli Stunting

TPPS Kaltim Dorong Sekolah dan Lingkungan Keluarga Peduli Stunting

Kadisdikbud Kaltim Muhammad Kurniawan saat rapat koordinasi. -Salsabila/Disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menggelar Rapat Koordinasi Aksi Bidang Perubahan Perilaku dan Ketahanan Keluarga Cegah Stunting TTPS, tingkat Kaltim di Hotel Grand Sawit, Senin (15/7/2024) siang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Muhammad Kurniawan mengatakan, rapat koordinasi ini bertujuan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kegiatan stunting di semester pertama 2024.

Sebelumnya, Disdikbud Kaltim telah melakukan berbagai kegiatan, seperti mengkampanyekan dan menginformasikan kasus dari bidang yang berkaitan dengan stunting. 

BACA JUGA:Kebakaran di Jalan Kenanga Samarinda, Satu Pemuda Tewas Terpanggang

“Kegiatan ini juga sebagai laporan kepada ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), yang kemudian nanti kita juga melakukan apa yang akan dilakukan di semester kedua 2024,” kata Muhammad Kurniawan saat di wawancarai langsung.

TPPS sendiri telah terbentuk di tingkat Provinsi Kaltim, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Nomor 100.3.3.1/K.273/2023 tanggal 17 April 2023, tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Timur (TPPS Kaltim) Periode 2023–2024.

Pria yang kerap di sapa Kurniawan itu menyebut, pihaknya terus mengajak semua pihak dalam penurunan stunting. Dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di seluruh kabupaten/kota. 

“Mereka yang punya wilayah, jadi provinsi ini bisa saling bersinergi dengan kabupaten kota. Terkhusus dibidang aksi perilaku maupun pendampingan keluarga,” ucap Kurniawan.

BACA JUGA:Lakukan Hubungan Bagai Suami Istri, Sepasang Kekasih di Bawah Umur Digrebek Warga

Adanya rapat koordinasi ini, lanjut Kurniawan, menjadi daya tekan untuk mengidentifikasi permasalahan.

“Adanya perubahan perilaku itu, juga dibarengi dengan kampanye terkait perubahan stunting. Dari situ juga ada perubahan mindset, apa yang menjadi kendala-kendala. Lalu kita membuat solusi dari permasalahan tersebut di dalam rapat ini,”

“Perubahan mindset ini penting bagi calon pengantin maupun ibu hamil dan ibu menyusui, kita tekankan ini penting untuk di intervensi seribu hari pertama kelahiran,” timpalnya.

Selanjutnya untuk perbaikan gizi diperlukan pendampingan keluarga secara aktif dan masif. Disdikbud Kaltim selaku ketua koordinator TTPS juga memiliki peran mendorong sekolah-sekolah pada program pelajar peduli stunting.

“Kita harapkan sesama teman sebaya, calon pengantin agar bisa membantu di posyandu atau di keluarga sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: