Uji Coba Budidaya Tambak Ikan Nila Salin di Balikpapan, Pemprov Kaltim Gandeng Para Pemilik Lahan
Budidaya ikan nila salin dipercaya lebih cocok dikembangkan di daerah pesisir di Balikpapan. Foto bawah, Pj Gubernur Akmal Malik ketika diwawancarai media ini terkait rencana pembangunan tambak ikan di Balikpapan.-tangkapan layar-Salsabila
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) akan mengajak kolaborasi berbagai pihak dalam budidaya tambak ikan. Itu merupakan komitmen pemerintah membangun ketahanan pangan di Kalimantan Timur.
Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik mengaku bahwa Pemprov Kaltim pun telah menjalin kerja sama dengan warga pemilik lahan di Balikpapan.
“Salah satunya Pak Budi dan adiknya Wali Kota Balikpapan itu sebagai pemilik lahan, karena tidak punya anggaran jadi kita pinjam dulu,” ucap Akmal, sapaan akrabnya.
Ia menyebut, pembangunan tambak ikan juga harus berkolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kalimantan Timur.
“Saya minta OPD bantu beberapa, contoh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bisa bantu alat ekskavator. Nanti hasilnya kita akan buat percontohan menjadi tambak nila salin,” kata Akmal saat ditemui usai pelantikan pejabat fungsional lingkup Kaltim, Kamis 11 Juli 2024.
Baca Juga:
Akibat Banjir Besar, Pembudidaya Ikan Keramba di Kubar Terancam Gagal Panen
Akmal memberikan contoh, tambak ikan nila salin di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Tambak ikan nila itu berisi udang di atas lahan seluas 84 hektar, yang sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu, 8 Mei 2024 lalu.
Begitu pun, dengan beberapa lokasi yang bagus di daerah Balikpapan. Akmal mengatakan perlu dilakukan pendekatan dalam kolaborasi membangun tambak ikan.
Baca Juga:
Produksi Perikanan di Paser Tembus 25.980 Ton
“Harus ada ahli pertanian, ahli kelautan yang menggagas ini, tetapi belum ada sampai saat ini. Makanya saya akan ajak teman-teman pejabat fungsional untuk melihat kondisi di lapangan,” tegasnya.
“Di Samboja itu kita akan kerahkan PU, kita carikan uang untuk beli Bahan Bakar Minyak (BBM)-nya, dan bergerak tiga ekskavator di lahan kurang lebih 19 hektare,”
“Adapun kita treatment selama dua bulan dari Dinas Peternakan di Kaltim. Namanya pendekatan kita akan kasih masyarakat disana sapi 10 ekor, sapinya akan pup dalam dua tahun. Nanti tanah anak dapat subur kembali,” tandasnya. (*)
Reporter: Salsabila
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: