Kondisi Anak Sungai di Jalan PM Noor Samarinda: Sampah Menggenang, Sedimentasi Tinggi

Kondisi Anak Sungai di Jalan PM Noor Samarinda: Sampah Menggenang, Sedimentasi Tinggi

Kondisi anak Sungai Karang Mumus di Jalan PM Noor banyak sampah menggenang hingga tingginya sedimentasi.-ari/disway-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Kondisi anak Sungai Karang Mumus yang berada di kawasan Jalan PM Noor sampai Betapus sangat memprihatinkan. Sampah mengambang. Sedimentasi cukup tinggi, sehingga menghambat aliran air. 

Dalam penulusuran di lapangan, banyak sekali sekali sampah hingga rumput yang menghambat aliran sungai ini.

“Kondisinya ya sekarang begini, sangat kotor karena sampah yang menumpuk,” ucap Ardi, salah satu warga pinggiran Sungai Karang Mumus di Jalan PM Noor.

Ardi menjelaskan tentang kondisi sungai ini sudah terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahkan saat dirinya pindah kemari 2015 silam, kondisi sungai sudah sangat kotor. Menurut Ardi, faktor yang aliran sungai koto karena sampah yang dibawa dari hulu SKM

BACA JUGA:Ini Nama-nama Anggota DPRD Samarinda Terpilih Hasil Ketetapan KPU

“Tumpukan sampah di sini merupakan kiriman dari hulu sungai. Seperti dari daerah Betapus maupun daerah Pampang. Jadi kalaupun sering kami bersihkan, sampah tersebut tetap masih ada,” ungkap Pria paruh baya itu.

Tak hanya sampah kiriman. Kebiasaan warga pinggir sungai dalam membuang limbah rumah tangga juga menjadi faktor terbesar.

“Pembuangan limbah rumah tangga juga mengakibatkan sedimentasi tanah karena menumpuknya limbah rumah tangga yang tertumpuk puluhan tahun lamanya. Jadi ini salah satu sebab dangkalnya aliran Sungai Karang Mumus di sini,” pungkasnya.

BACA JUGA:Akhirnya Warga Perum Borneo Muqti 2 Sudah Bisa Merasakan Akses Air Bersih

Senada, Wardi, warga sekitar juga mengeluhkan hal serupa. Warga yang memilik perahu untuk mobilisasi di sungai menjelaskan kadang dirinya susah melintas.

“Kadang juga kalau sampahnya numpuk dan rumputnya tinggi-tinggi, perjalananan saya menjadi terhambat karena membersihkan terlebih dahulu rumput dan sampah-sampahnya,” singkat pria yang berusia setengah abad itu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: