Alat Belajar SLB Impor Kena Pajak Ratusan Juta, Menkeu Sri Mulyani Sampai Turun Gunung ke Kantor Bea Cukai

Alat Belajar SLB Impor Kena Pajak Ratusan Juta, Menkeu Sri Mulyani Sampai Turun Gunung ke Kantor Bea Cukai

Menkeu Sri Mulyani sidak ke kantor Bea Cukai, Sabtu 27 April 2024 malam.-instagram/@smindrawati-

JAKARTA, NOMORSATUKALTIM - Menteri Keuangan Sri Mulyani lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Bea Cukai Soekarno Hatta, Sabtu 27 April 2024 malam tadi. Ini terjadi setelah ramai beberapa kasus barang impor, termasuk alat belajar Sekolah Luar Biasa (SLB) yang dibebankan pajak hingga ratusan juta rupiah.

Dalam unggahan di akun Instagram, terlihat beberapa foto saat dia mengunjungi Bea Cukai Soekarno Hatta. Berdasarkan caption yang dia tulis, kunjungannya malam 27 April 2024. 

Dia mengatakan kunjungannya membahas beberapa kasus yang viral terkait Bea Cukai. Dua kasus yang dia tulis adalah terkait pengiriman sepatu, action figure serta barang untuk SLB.

Untuk kasus pengiriman sepatu dan action figure robotic, dia mengatakan terindikasi harga yang diberikan perusahaan jasa titipan lebih rendah dari sebenarnya. Pihak Bea Cukai melakukan koreksi saat menghitung bea masuk dan pajaknya.

"Namun masalah ini sudah selesai karena Bea Masuk dan pajaknya telah dilakukan pembayaran, sehingga barangnya pun sudah diterima oleh penerima barang," jelasnya, dikutip Minggu 28 April 2024.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

Sementara alat untuk SLB, disebutkan menjadi barang kiriman pada 18 Desember 2022. Namun karena tidak dilanjutkan proses pengurusan, maka ditetapkan sebagai Barang Tidak Dikuasai (BTD).

"Belakangan (di medsos twitter/X) baru diketahui bahwa ternyata barang kiriman tersebut merupakan barang hibah sehingga BC akan membantu dengan mekanisme fasilitas pembebasan fiskal atas nama dinas pendidikan terkait," kata Sri Mulyani.

Dalam unggahan yang sama, dia menuliskan telah meminta Bea Cukai memperbaiki layanan dan proaktif dalam edukasi soal kebijakan yang harus dilakukan oleh lembaga itu.

Selain itu, juga meminta bekerja sama dengan pihak terkait agar bisa menangani pelayanan dan masalah lebih cepat, tepat, dan efektif. 

“Arahan saya jelas, saya minta BC (bea cukai) terus melakukan perbaikan layanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan-kebijakan dari berbagai K/L yang harus dilaksanakan oleh BC sesuai mandat UU yaitu sebagai border protection, revenue collector, trade facilitator, dan industrial assistance,” tulis Sri Mulyani. 

“Saya juga meminta BC untuk bekerjasama dengan para stakeholders terkait agar dalam pelayanan dan penanganan masalah di lapangan dapat berjalan cepat, tepat, efektif sehingga memberikan kepastian kepada masyarakat,” sambungnya. 

Viral di medsos

Dalam beberapa hari terakhir, media sosial X (dulunya Twitter) diramaikan dengan berbagai hal yang dikenakan biaya sangat mahal dari Bea Cukai. Termasuk alat bantuan belajar SLB yang didapatkan dari perusahaan Korea, OHFA Tech.

Barang tersebut dilaporkan telah tiba di Indonesia tertanggal 18 Desember 2022. Namun Bea Cukai membutuhkan dokumen tambahan untuk pemrosesan barang dan penetapan harga barang, termasuk link pemesanan terkait harga, spesifikasi, dan deskripsi per item.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: