Bukber di Hotel Jadi Tren Masyarakat Balikpapan, PHRI Berharap Ramadan Tiap Bulan

Bukber di Hotel Jadi Tren Masyarakat Balikpapan, PHRI Berharap Ramadan Tiap Bulan

Suasana buka puasa bersama atau bukber di salah satu hotel di kawasan Jalan MT Haryono, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.-(Disway Kaltim/ Chandra)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Berbuka puasa bersama (bukber) di hotel menjadi tren baru masyarakat Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Ramadan tahun ini. 

Dulu, bukber di hotel hanya didominasi karyawan korporasi atau instansi pemerintah. Tapi kini bukber di hotel sudah menjadi tren baru pemburu takjil dari kalangan masyarakat umum di Kota Minyak. 

Hal tersebut diakui oleh Lena, salah satu pengunjung bukber di salah satu hotel kawasan MT Haryono Balikpapan.

BACA JUGA: Kebutuhan Daya Terpenuhi, PLN Klaim Tidak Ada Lagi Pemadaman 

“Bukber sama teman-teman SMP sih kak, ada ber-10 kita. Ya reuni. Kan nggak setiap hari kita bisa kumpul karena kesibukan masing-masing. Jadi tiap tahun kita memang adakan acara ini. Dan emang kita tunggu-tunggu momentumnya,” ungkap Lena.

Tren baru ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) dan Penasehat Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Zuwaini.

Dirinya mengaku sangat bersyukur dengan kenaikan permintaan paket buka puasa pada momentum Ramadan 1445H/2024. 

BACA JUGA: Telisik Sejarah, Teritorial Kerajaan Sadurengas di Paser Ternyata Cakup Balikpapan Sampai Kalsel

Pasalnya, penjualan paket berbuka mampu mendatangkan setidaknya 200 hingga 300 tamu setiap harinya.

“Kalau untuk kami, rasa-rasanya kalau bisa Ramadan tiap bulan. Karena memang momentum yang luar biasa,” aku Zuwaini.

Selain itu, dalam momentum Ramadan ini hampir seluruh hotel baik bintang 3 maupun bintang 4 di Kota Balikpapan ini menawarkan paket bukber dengan harga variatif dan kompetitif. 

BACA JUGA: THR Wajib Dibayarkan, Pekerja Bisa Lapor jika Ada Perusahaan Tak Ikuti Aturan

Zuwaini pun menyebutkan bahwa jika masyarakat ingin memilih, maka lebih baik jika dikomparasikan dengan imbang.

“Misalnya Platinum yang bintang 4 harus dengan yang sama-sama bintang 4 seperti Four Point atau Novotel. Tidak bisa dibandingkan dengan yang di bawahnya atau yang di atasnya. Begitu juga Max One, boleh dikomparasikan dengan yang juga bintang 3 seperti Pacific Hotel. Tentunya kami masing-masing dengan ciri khas dan keunggulannya. Pilihan ada ditangan masyarakat,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: