Peneliti BRIN Temukan Tiga Ngengat Jenis Baru, Salah Satunya Patut Diwaspadai Petani

Peneliti BRIN Temukan Tiga Ngengat Jenis Baru, Salah Satunya Patut Diwaspadai Petani

Cryptophasa warouwi, ngengat jenis baru yang teridentifikasi peneliti BRIN.-(Disway/ Istimewa)-

NOMORSATUKALTIM - Sebuah tim gabungan dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN dan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi berhasil mengidentifikasi tiga spesies ngengat baru pada awal tahun 2024. 

Ketiganya adalah Cryptophasa warouwi, Glyphodes nurfitriae, dan Glyphodes ahsanae.

Cryptophasa warouwi teridentifikasi memberikan ancaman bagi petani cengkeh karena menyerang batang dan ranting tanaman tersebut.

Cryptophasa warouwi, yang merupakan hama endemik baru dari Pulau Sangihe Sulawesi Utara, perlu mendapat perhatian khusus agar potensi serangannya dapat dikendalikan.

BACA JUGA: Bapemperda DPRD Kaltim Ungkap Lima Perda Berubah Judul

Temuan ini membuka wawasan baru dalam pemahaman tentang keanekaragaman Cryptophasa di wilayah Wallacea dan memberikan penjelasan mengenai statusnya sebagai hama. 

Sementara itu, Glyphodes nurfitriae dan Glyphodes ahsanae, dua spesies ngengat baru lainnya, berasal dari Papua.

Salah satu peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN yang terlibat dalam penemuan tersebut, Hari Sutrisno mengungkapkan, larva Cryptophasa dikenal sebagai hama penggerek cabang dan batang. 

Hewan nokturnal ini memotong daun untuk makanan, membuat terowongan dan menutup lubangnya dengan anyaman sutra dan kotoran. 

BACA JUGA: Stok Beras di Berau Dipastikan Aman Hingga Usai Hari Raya Idulfitri

“Pada tahun 2023 aktivitas serangan (hewan) tersebut pernah menyebabkan kerusakan yang bervariasi pada tanaman cengkeh di lima kecamatan Pulau Sangihe, Sulawesi Utara. Infestasinya mengakibatkan kerusakan cabang dan ranting yang menyebabkan penurunan densitas daun pada tanaman cengkeh,” jelas Hari, dikutip dari laman BRIN.

Sementara itu, Peneliti PRBE BRIN lainnya, Pramesa Narakusumo menambahkan, sejak tahun 2016 larva jenis ini terpantau mengganggu tanaman cengkeh di Pulau Sangihe dan kemudian di tahun 2023 persebaran jenis ini terus meluas.

Lebih lanjut, Pramesa menuturkan, berdasarkan karakter diagnostiknya yang paling khas, ngengat berwarna coklat tua ini terlihat memiliki struktur tegas pada alat kelaminnya. 

BACA JUGA: Jalan H Isa I Butuh ZoSS Sebagai Upaya Menjamin Keselamatan Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: