Wisata Belanja Gelora Kadrie Oening Ganti Pengelola, Ratusan Pedagang Mendadak Panik

Wisata Belanja Gelora Kadrie Oening Ganti Pengelola, Ratusan Pedagang Mendadak Panik

Suasana Wisata Belanja yang terletak di Kawasan Gelora Kadrie Oening Sempaja Kota Samarinda.-Istimewa-

SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM – Ratusan pedagang yang tergabung dalam komunitas Wisata Belanja (Wisbel), di Kawasan Gelora Kadrie Oening Sempaja, terancam kehilangan ladang usaha.

Pasalnya, komunitas yang selama ini pengelolaannya dipimpin oleh Jifran tiba-tiba diganti dengan pengelola yang baru. Tanpa ada dilakukan evaluasi kegiatan.

Kepada wartawan, Jifran mengatakan bahwa, pergantian ketua pengelola komunitas merupakan kewenangan usulan dari Bankaltimtara. Juga diketahui Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Olahraga Gelora Kadrie Oening Sempaja Dispora Kaltim, Ruspiansyah.

Jifran menyebut pergantian ketua pengelola ini bakal berdampak pada perubahan data pedagang yang selama ini telah lama bergabung dalam komunitas tersebut.

Kata Jifran, masa kontrak komunitas yang dipimpinnya itu memang selesai tanggal 20 Desember 2023. Namun, sebelum masa kontrak itu selesai pihak UPTD dan Bankaltimtara pernah menjanjikan untuk melanjutkan kontrak dan dilakukan melalui forum rapat.

"Tanggal 11 Desember 2023, Bank Kaltim mengkonfirmasi akan ada rapat. Rencana rapatnya tanggal 13 Desember, dan mengundang semua pihak, baik itu UPTD PPO Dispora Kaltim dan komunitas. Tapi rapatnya tidak jadi. Bahkan tanggal 13 pagi itu saya konfirmasi terkait rapat tersebut. Namun jawaban dari Pihak Bankaltimtara diundur sampai ada rapat undangan dari UPTD," kata Jifran.

Jifran mengaku kaget. Sebab tanggal 19 Desember tiba-tiba mendengar kabar bahwa pengelola Wisbel itu sudah diganti dengan yang baru, tanpa ada konfirmasi yang jelas kepada pihaknya. Meskipun begitu belum ada keputusan final.

"Kami kaget karena setelah itu berembus kabar ada pengelola baru yang masuk. Tepat pada tanggal 19 Desember 2023, 99 persen kegiatan Wisbel sudah diganti oleh pengelola baru," ungkapnya.

Jifran menyebutkan total yang tergabung dalam komunitas tersebut sebanyak 300 pedagang. Meski telah diganti dengan pengelola yang baru, Jifran meminta pihak Bankaltimtara dan pihak UPTD untuk intensifkan rapat agar tidak mengorbankan 300 pedagang yang menggantungkan hidupnya di Wisbel selama ini.


Suasana wisata belanja Gelora Kadrie Oening Samarinda, Minggu 14 Januari 2024.-Iswanto/Disway Kaltim-

"Kita minta, meskipun berganti pengelola, tetapi tidak merubah pedagang yang ada. Tapi hingga keluar keputusan Wisbel kembali dibuka dengan pengelola baru, sampai saat ini tidak ada satupun respons untuk rapat itu," katanya.

Menurutnya, tujuan diadakan rapat itu sekaligus untuk mengevaluasi agar masa transisi dari pengelola lama ke pengelola baru tidak terjadi kekacauan, atau hal hal yang dapat mengganggu aktivitas Wisbel, terutama para pedagang.

Kemudian, kata Jifran, rapat juga bertujuan agar tidak ada tumpang tindih terkait data pedagang, termasuk kondisi tenda yang disediakan selama ini.

"Karena kami yang sudah bertahun tahun sudah paham dengan kondisi pedagang di sana. Banyak hal yang harus dievaluasi sebagai catatan untuk pengelola baru agar lebih mudah menyesuaikan, tapi semua permintaan itu tidak diindahkan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: