Tidak Ada Pengamanan Khusus untuk Aksi Tolak Hauling Batu Bara di Batu Kajang

Tidak Ada Pengamanan Khusus untuk Aksi Tolak Hauling Batu Bara di Batu Kajang

Kapolres Paser, AKBP Yusep Dwi Prastiya-(Disway/ Awal)-

PASER, NOMORSATUKALTIM - Polres Paser tidak menerjunkan personel secara khusus untuk mendampingi aksi damai penolakan hauling batu bara yang dilakukan warga di jalan umum Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

"Tidak ada (penugasan khusus)," kata Kapolres Paser, AKBP Yusep Dwi Prastiya, ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser, Rabu (3/1/2024).

Dikatakan Yusep, tugas rutin aparat kepolisian tetap berjalan. Personel Polsek Batu Sopang juga menjalankan kegiatan dan terus melakukan patroli bersinggungan, di-backup oleh Polres Paser.

Patroli bersinggungan, kata Kapolres Paser, adalah upaya antisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

"Kita perkuat dengan melaksanakan patroli bersinggungan sampai Polsek. Tapi secara khusus (dampingi aksi damai) tidak, karena situasi sampai sekarang kondusif di sana (Batu Kajang)," jelas mantan Kapolres Bontang itu.

Pun demikian, kata Yusep, tetap ada upaya antisipasi agar tak terjadi hal-hal tidak diinginkan. Dikhawatirkan terjadi kontak fisik antara warga yang melakukan aksi damai dan para sopir truk batu bara.

Yusep meminta masyarakat untuk tak mudah terprovokasi.

"Jangan sampai niat baik dari masyarakat ada kepentingan-kepentingan (lain) justru memanfaatkan situasi ini, itu yang kami sampaikan. Jangan anarkis, jangan ada gejolak yang nanti menciderai kabupaten yang kita cintai. Patroli terus dilaksanakan, sehingga semua kepentingan bisa terakomodir," tuturnya.

Yusep juga telah mendapat informasi jika telah dilakukan hearing atau rapat dengar pendapat antara sopir truk pengangkut batu bara dengan DPRD Paser.

Menurut Yusep, persoalan ini menyangkut banyak kepentingan. Antara lain, kepentingan keselamatan bagi pengendara dan masyakarat yang mencari nafkah dengan melintasi jalan trans lintas Provinsi Kaltim-Kalsel.

"Makanya paling tepat adalah DPRD sebagai wadah untuk menyampaikan aspirasi. Alhamdulillah masyarakat menyampaikan dengan cara elegan, mereka tidak melakukan aksi yang lain justru malah ingin bertemu dengan perwakilan rakyat," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: