Wakil Ketua MPR Minta Negara OKI Setop Ekspor Minyak ke Israel

Wakil Ketua MPR Minta Negara OKI Setop Ekspor Minyak ke Israel

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid (HNW) dalam aksi mendukung Palestina. -(Dok. MPR RI)-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nur Wahid menegaskan, Presiden Jokowi perlu menggaungkan kembali untuk memboikot produk Israel dalam Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI) di Riyadh, Arab Saudi.

Pada KTT OKI di Jakarta pada 2016 lalu, Jokowi pernah menyerukan hal tersebut dan menjadi salah satu keputusan KTT OKI.

"Seruan boikot ekonomi itu perlu disuarakan kembali dan dikonkretkan menjadi keputusan KTT OKI. Dan bisa diawali dengan sikap Pemerintah Indonesia untuk menghentikan kerja sama ekonomi atau ekspor-impor dengan Israel yang masih berjalan hingga saat ini," jelas HNW dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (12/11/2023).

Politisi senior PKS ini menjelaskan beberapa negara OKI memang telah mengambil sikap tegas mengoreksi hubungan mereka dengan Israel, seperti Turki, Jordan dan Bahrain.

Negara-negara tersebut bukan hanya menarik duta besarnya, tetapi juga menghentikan kerja sama ekonomi dengan Israel, itu semua patut diapresiasi.

Namun akan lebih efektif, kata HNW, jika OKI yang beranggotakan 57 negara, sepakat menyetop ekspor minyaknya ke Israel.

"Akan efektif juga untuk menghentikan penjajahan Israel dan merdekanya Palestina kalau negara-negara penghasil minyak dan gas, tidak lagi mengekspor minyak dan gasnya ke Israel,” imbuh HNW.

Wakil Ketua MPR ini menambahkan pemerintah RI dari zaman Bung Karno hingga kini memang tetap bersikap sesuai ketentuan konstitusi, yaitu membela kemerdekaan Palestina. Salah satu contohnya yaitu menolak penetapan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

"Namun, semua itu perlu lebih ditingkatkan ke level diplomasi langsung antarkepala negara. Hal itu agar bisa hadirkan komitmen serius merdekakan Palestina, menghentikan genosida di Gaza dan mengadukannya ke Mahkamah Pidana Internasional, juga ke Dewan HAM PBB," beber HNW.

Selain itu, HNW juga mengingatkan Presiden Jokowi soal serangan membabi buta Israel yang menyasar markas tentara penjaga perdamaian Indonesia di Libanon.

Jokowi juga perlu melanjutkan reaksi keras Kemenlu RI terkait kabar 'hoax' dari Pemerintah Israel yang dijadikan alasan untuk sudah tiga kali menjatuhkan banyak bom yang merusak RS Indonesia di Gaza dengan korban semuanya adalah warga sipil.

HNW menjelaskan pentingnya untuk memastikan ada hasil konkret berupa bersatunya OKI bersama negara-negara yang mendukung Palestina/Gaza termasuk China dan Rusia, serta efektif berkomunikasi dengan AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: