Tahun Politik PKS Balikpapan Ditinggal Kader-kader Senior

Tahun Politik PKS Balikpapan Ditinggal Kader-kader Senior

Logo Partai Keadilan Sejahtera. --PKS

NOMORSATUKALTIM – Memasuki tahun politik, PKS Balikpapan justru ditinggalkan para kader seniornya. Tak hanya mereka yang pernah ada di struktural partai, bahkan di antara politisi senior itu ada pula yang termasuk lokomotifnya. Yang berkontribusi membesarkan PKS di kota ini. Salah satunya, Syukri Wahid.

Di Pileg 2019 lalu, Syukri memperoleh suara terbanyak di antara caleg PKS lain. Sekaligus memberi sumbangsih besar pada suara PKS di kota ini. Syukri meraih 5.200 an suara dan menduduki kursi Dewan. PKS Balikpapan pada Pileg lalu mendapat enam kursi Parlemen. Tapi dari enam kursi itu, lima di antaranya telah berpindah partai.

Syukri Wahid, Amin Hidayat, Sandy Ardian, dan Hasanuddin pindah ke Gelora. Satu kader lainnya, Subari. Yang baru saja pindah ke Golkar untuk kembali mencalonkan diri sebagai caleg. Subari awalnya terdaftar di KPU sebagai bakal calon legislatif dari Partai PKS. Namun, saat penutupan Daftar Caleg Tetap atau DCT, didaftarkan sebagai caleg dari Partai Golkar Balikpapan. Kepindahan ini mengejutkan banyak pihak.

Subari berdalih, kepindahannya hanya ingin mencari suasana baru.

“Enggak ada konflik apa-apa. Pengen cari suasana baru saja di Golkar,” kata Subari, saat dihubungi, kemarin Senja. Saat ini ia mengaku tengah berada di Jakarta.

Adapun kepindahan Syukri Wahid Cs, sebagaimana diketahui, keanggotaan PKS mulai bermasalah saat Syukri bersama Amin Hidayat,  juga Sandy Ardian,  dilaporkan terlihat bersama orang-orang Partai Gelora, partai besutan Fahri Hamzah yang dulunya juga kader PKS.

Amin Hidayat dan Sandy Ardian, juga anggota Parlemen Balikpapan yang sudah terlebih dahulu di-PAW sejak Mei lalu. Disusul Hasanuddin, dan terakhir Syukri Wahid. Adapun Subari, masih dalam proses.

Menanggapi kepindahan para kader seniornya, Ketua PKS Balikpapan Sonhaji, tak menampiknya. Namun, ia menjawab normatif saat ditanya kerugian apa yang didera PKS lantaran ditinggal para kader seniornya.

“Itu artinya PKS berhasil mencetak kader-kader unggul,” kilah Sonhaji.

Bahkan, ia justru menargetkan PKS bisa mendapat sembilan kursi di Parlemen Balikpapan. Yang artinya ingin menaikan tiga jatah kursi tambahan dibanding saat ini, yang mendapat enam kursi.  

“Sebagai Muslim, hari ini harus lebih dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini,” ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: