Kadis Pangan Sebut Berau tak Terdampak Krisis Beras Nasional

Kadis Pangan Sebut Berau tak Terdampak Krisis Beras Nasional

Ilustrasi - Pedagang beras di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. -Disway Kaltim-

Berau, NOMORSATUKALTIM - Kenaikan harga beras di Kabupaten Berau sejatinya sudah terjadi sejak bulan April 2023 lalu. Namun, relatif tidak ada kenaikan harga lagi sampai saat ini. Artinya, krisis beras nasional tidak berpengaruh signifikan di Berau.

Kepala Dinas (Kadis) Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan memastikan jika harga komoditas beras di Kabupaten Berau masih relatif stabil.

"Memang harga beras nasional mengalami kenaikan, namun tidak berpengaruh secara signifikan di Berau,'' katanya Raakhmadi Pasarakan, Kamis (5/10/2023).

Dikatakannya, untuk di kabupaten Berau, ketersediaan bahan pangan khususnya beras masih aman. Apalagi, pada bulan November biasanya berlangsung panen raya.

''Tidak perlu khawatir yang berlebihan, karena stok beras kita aman,'' ujarnya.

Adapun beberapa hal yang telah dilakukan Dinas Pangan Berau terkait ketersediaan pangan di Berau yaitu selalu melakukan sosialisasi tentang menu beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA).

''Masyarakat Berau mengkonsumsi beras sudah cukup dan melebihi standar, sehingga perlu diversifikasi jenis makanan nasi ini,'' bebernya.

Selain itu, pemerintah melalui Bulog secara terus menerus melakukan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP). Melalui operasi pasar tersebut, beras medium kemasan 5 kilogram (kg) dijual dengan harga Rp 11.500/kg,

Ada juga program bantuan pangan kepada 5.366 keluarga penerima manfaat (KPM). Masing-masing KPM mendapat jatah 10 kilogram (kg) tiga kali dalam tiga bulan. Kata Rakhmadi, realisasi proram  telah 100 persen untuk penyaluran bulan September.

''Pada tanggal 16-18 Oktober nanti akan diadakan Bazar Pangan Murah sebagai rangkaian festival kuliner. Dan berdasarkan data dari Dinas Pertanian Berau, insyaallah akan dilakukan panen padi beberapa hektare (ha) dengan produktifitas sangat tinggi, mencapai 8 ton/ha,'' ungkapnya.

Rakhmadi mengimbau pedagang bahan pokok agar tidak melakukan aksi spekulasi dengan mengambil untung di luar kewajaran.

Selain itu, ia menyarankan kepada masyarakat agar tidak bergantung terhadap komoditi beras sebagai pangan pokok agar ketergantungan terhadap beras berangsur bisa dikurangi.

Berdasarkan Peta Ketahanan Dan Kerentanan Pangan tahun 2022 yang dirilis oleh Badan Pangan Nasional, Kabupaten Berau merupakan kabupaten dengan kategori sangat tahan pangan dengan indeks ketahanan pangan (IKP) 86,16. Berau menempati peringkat 21 nasional untuk tingkat kabupaten, tertinggi se Kalimantan.

Sedangkan tanaman pangan dan hortikultura Provinsi Kaltim, dari 13 kecamatan yang ada di Berau, sembilan kecamatan masuk dalam kategori sangat tahan pangan, satu kecamatan masuk dalam tahan pangan dan tiga kecamatan masuk dalam agak tahan pangan.

''Untuk peta ketahanan dan kerentanan pangan tingkat desa/kelurahan, masih terdapat satu kampung yang sangat rentan rawan pangan yaitu Long Sului dan satu kampung yang masuk dalam rentan rawan pangan yakni Kampung Semurut,'' pungkasnya. [RZL]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: