Selang Dua Hari, Titik Panas di Kaltim Bertambah
Ilustrasi, titik panas bisa menyebabkan kasus karhutla..--Getty Image
Balikpapan, nomorsatukaltim- Titik panas di Kaltim bertambah. Pada Sabtu, BMKG mendeteksi adanya 69 hotspot tersebut. Namun selang dua hari kemudian, tepatnya pada Senin kemarin, sebarannya naik menjadi 199 titik panas.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Balikpapan, mendeteksi adanya 199 titik panas yang tersebar di Kaltim.
"Sebanyak 199 titik panas itu terpantau mulai pukul 01.00 hingga 16.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Stasiun Balikpapan, Diyan Novrida di Balikpapan, kemarin.
Menurutnya titik panas sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi. Ia pun mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada.
Sebanyak 199 titik panas itu tersebar di enam kabupaten dan telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah di tingkat provinsi dan kabupaten masing-masing.
Dijelaskan Diyan, enam kabupaten itu, Kabupaten Paser 74 titik, Penajam Paser Utara 3 titik, Kutai Barat 7 titik, Kutai Timur 46 titik, Kutai Kartanegara 61 titik, dan Kabupaten Berau terdeteksi 8 titik panas.
Rinciannya, di Kubar yang terdeteksi 7 titik, tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Long Iram 1 titik, Muara Pahu 2, Penyinggahan 2, dan Kecamatan Tering 2 titik.
“Semua memiliki tingkat kepercayaan menengah,” jelasnya.
Kemudian di Kukar terdeteksi 61 titik panas, tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kembang Janggut 7, Kenohan 3, Kota Bangun 4, Loa Janan 1, Loa Kulu 2, Muara Kaman 40, Sangasanga 1, Samboja 3. Semua titik itu memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Selanjutnya di Kabupaten Paser terdeteksi 74 titik panas, tersebar di 10 kecamatan, yakni Batu Sopang 6, Muara Samu 1, Batu Engau 34, Kuaro 3, Long Ikis 12, Long Kali 4, Muara Komam 1, Pasir Belengkong 3, Tanah Grogot 3.
“Dan di Tanjung Harapan 7 titik. Semua memiliki tingkat kepercayaan menengah," jelasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: