Hidrogen GIIAS
Saya pun menghubungi Ahok: lega. Ahok, mengemukakan soal hidrogen tidak dalam rangka mengarahkan Pertamina. Ia memang sebagai komut Pertamina. Tapi soal hidrogen ia kaitkan dengan polusi di Jakarta. Ia berharap green energi segera menggantikan bensin atau minyak diesel. Dan ia melihat hidrogen paling cocok untuk Indonesia.
Ya sudah. Tidak ada kaitannya dengan program Pertamina. Lega. Kalau benar Tiongkok dan Korea sudah menanamkan modal sampai Rp 223 triliun, berarti IBC segera berlari.
Lithium ion? Posphat? Solid state? (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: