Agama Arkeolog
Masjid Gyanvapi juga masjid yang sangat tua. Yakni masjid yang dibangun di zaman kejayaan Islam di India. Bagian utara-tengah India menjadi wilayah kekuasaan kesultanan Islam Moghul.
Simbul terbesar kekuasaan itu adalah istana Taj Mahal. Di kota Agra. Sekitar 10 jam naik mobil dari Varanasi.
Di zaman itu masjid-masjid pun dibangun. Semangat pengislaman zaman itu sampai ke soal rumah ibadah. Kuil dirobohkan. Diganti masjid. Salah satu literatur menyebut perintah merobohkan kuil Guanvapi terjadi tahun 1669. Yang memerintahkan adalah raja Aurangzeb.
Zaman berubah. Kerajaan Islam Moghul runtuh. Padahal itu bukan sekadar kerajaan. Moghul sudah menjadi kekaisaran. Wilayahnya meliputi India, Pakistan, Afghanistan, dan negara-negara Asia tengah.
Moghul, Anda sudah tahu, berdiri tahun 1526, hampir bersamaan dengan Kesultanan Demak Bintoro di dekat Semarang. Moghul berkuasa selama lebih 300 tahun.
Setelah runtuh, Moghul meninggalkan budaya dan agama yang mendalam di kawasan itu. Kecuali di India. Di sini pelan-pelan penduduknya kembali ke Hindu. Bahkan kini, di bawah Modi, India menjadi negara agama. Penduduk Islamnya tinggal 14 persen.
Tentu itu mirip dengan yang terjadi di Cordova. Atau Cordoba. Di Spanyol selatan. Gereja jadi masjid. Lalu jadi gereja lagi. Tergantung mayoritas mana yang berkuasa.
Rumah ibadah telah menjadi tragedi kemanusiaan bila penguasa di sekitarnya berubah.
Keputusan pengadilan tinggi di Uttar Pradesh sudah mengizinkan penggalian di bawah masjid Gyanvapi. Syaratnya: tidak boleh melemahkan struktur bangunan. Masjidnya bisa roboh.
Susunan ahli arkeologi itu pun sudah diputuskan: lima orang, dua ahlinya dari Islam. Tentu akan memakan waktu. Tapi cara ini akan menular ke mana-mana. Terutama setiap kali akan ada Pemilu. (Dahlan Iskan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: