Urgensi Pertanian Berkelanjutan
Nomorsatukaltim.com - Pertanian berkelanjutan telah menjadi tema penting pembangunan pada skala global dan nasional. Pada skala global, pertanian berkelanjutan menjadi penting karena pertanian menjadi sumber utama makanan bagi kebanyakan orang di dunia. Pertanian selama ini juga menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca. Jika tidak dikelola dengan baik, pertanian dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengurangi produktivitas lahan di masa depan. Dalam pandangan Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D, dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Faperta UGM, pembangunan pertanian berkelanjutan dianggap penting karena untuk memenuhi kebutuhan makanan yang terus meningkat di tengah pertumbuhan penduduk yang cepat, serta untuk mengurangi dampak lingkungan yang negatif dari pertanian. Di tingkat nasional, katanya, pertanian berkelanjutan menjadi salah satu prioritas pembangunan untuk memperkuat ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Pemerintah sering mengeluarkan kebijakan dan program untuk mendorong pertanian berkelanjutan. Termasuk melalui pemberian bantuan keuangan kepada petani, pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan peningkatan akses kepada informasi dan pelatihan bagi petani," ujarnya, dikutip dari UGM, Sabtu (8/4/2023). Subejo berpendapat bonus demografi di Indonesia yang telah terjadi sejak tahun 1990-an dan diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2030-an menjadi tantangan sekaligus peluang. Ia menilai hal itu sebagai peluang bagi Indonesia karena diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bonus demografi ini tentunya juga harus diimbangi dengan jaminan ketersediaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makanan masyarakat yang semakin meningkat. “Ketersediaan pangan yang cukup sangat penting untuk menjamin kesehatan dan gizi yang baik bagi masyarakat, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat," paparnya. Menurut Subejo untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup di Indonesia diperlukan upaya-upaya yang terintegrasi, termasuk peningkatan produktivitas pertanian, pengembangan agribisnis yang inklusif dan berkelanjutan, serta peningkatan akses kepada informasi dan teknologi pertanian bagi petani. Ia menilai, diperlukan kebijakan yang mengatur distribusi pangan yang adil dan efisien, serta program-program kesejahteraan yang menjamin ketersediaan pangan bagi kelompok masyarakat yang paling rentan. Dalam upaya memastikan penyediaan pangan yang cukup dan sehat bagi masyarakat diperlukan langkah-langkah terintegrasi untuk menjaga kualitas lingkungan dan meningkatkan daya dukung lahan pertanian. Termasuk penggunaan teknik pertanian yang ramah lingkungan, seperti pertanian organik, agroforestry, dan pertanian konservasi, serta pengelolaan air yang efisien. Juga dalam hal penggunaan pestisida dan pupuk yang tepat dinilai penting untuk menjaga kualitas air, tanah, dan makanan yang dihasilkan. “Di sinilah diperlukan kesadaran petani mengenai pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan yang menjadi faktor penting dalam upaya meningkatkan kualitas pertanian dan menjaga keberlangsungan usaha pertanian di masa yang akan datang," paparnya. Subejo menuturkan petani umumnya bersikap realistis dalam mengadopsi teknologi pertanian karena mereka mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan usaha pertanian yang dijalankan. "Petani akan lebih tertarik untuk mengadopsi teknologi pertanian yang dianggap dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan mereka di masa yang akan datang," jelasnya. (*/ UGM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: