Melihat Sepak Bola Eropa dari The Singh Family
Laga Manchester United pada 14 Agustus 2021, sore hari waktu Manchester berakhir sempurna. MU menang telak 5-1 atas Leeds United. Sebelum laga, seorang bintang diperkenalkan secara resmi. Ia adalah Raphael Varane. Di laga itu, Bruno Fernandes membuat hat-trik pertamanya untuk MU. Pun Pogba yang menjadi pemain pertama di MU yang bikin 4 asis dalam 1 laga.
Dengan saat berita ini ditulis MU berada di puncak klasemen sementara. Adalah rangkaian berita-berita besar di kolom olahraga berbagai media. Namun yang menjadi susu dalam susunan menu 4 sehat 5 sempurna bagi penggemar United adalah kehadiran Singh Family.
Operator penayang bahkan secara khusus menyorotkan kamera ke arah Singh Family di tengah laga. Potret bapak-bapak bersurban ketika berlonjak gembira pada gol-gol United direkam sempurna. Tahu apa hal besar di balik kejadian ini?
Bukan lagi hal-hal filosofis seperti di atas. Melainkan, sepak bola Eropa sudah kembali baik-baik saja. Singh Family hadir dalam 72.732 manusia yang memerahkan Old Trafford. Lihat, sepak bola di sana sudah kembali terbuka untuk penggemar. Tak ada pembatasan kedatangan, tak ada pelarangan ke stadion lagi.
Padahal pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir di sana. Dua pekan lalu, Manchester United bahkan batal bermain di laga uji coba melawan Preston North End karena beberapa pemainnya terpapar virus corona. Sebuah kejadian yang kalau itu terjadi di Indonesia, sudah pasti liga akan dibatalkan. Percaya, deh.
PSSI-nya Inggris bukan tak peduli pada virus corona. Hanya mereka tahu bagaimana cara tetap hidup di antaranya. Pandemi belum tahu kapan berakhir. Namun bukankah kehidupan harus terus berlanjut? Berbagai pembatasan nyatanya tak begitu efektif menurunkan jumlah kasus positif. Tapi ‘kecerdikan’ untuk bisa hidup berdampingan dengan pandemi. Justru akan menjadi sebuah tindakan dan/atau regulasi yang membuat umat manusia tetap hidup layaknya manusia.
Jadi apakah tulisan ini untuk bercerita soal Singh Family, gejolak di Manchester United, perkembangan sepak bola Eropa, atau sedang menyindir sepak bola Indonesia dan pemerintah perihal kebijakan penanganan pandemi? Ya, tergantung sampai paragraf berapa Anda fokus membaca. Dan perspektif apa yang Anda pilih. Sehat-sehat ya, semua.
Penulis: Ahmad Agus Arifin/ Jurnalis Nomorsatukaltim.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: