Gaungkan Pangan Lokal

Gaungkan Pangan Lokal

TANJUNG SELOR, DISWAY – Tak hanya kearifan lokal yang selalu digaungkan kepemimpinan Gubernur Zainal Arifin Paliwang dan Wakil Gubernur Yansen Tipa Padan, dalam memimpin Kalimantan Utara (Kaltara).

Mengonsumsi pangan lokal, juga mendapat dukungan keduanya. Seperti disampaikan Wakil Gubernur Yansen TP, sudah saatnya masyarakat Kaltara mendukung pangan lokal. Karena menurutnya, akan mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat Kaltara. "ASN Kaltara sudah saya sarankan untuk mengonsumsi pangan lokal. Oleh sebab itu, kita harus memberdayakan produk lokal. Salah satunya, beras lokal Kaltara," kata Yansen, belum lama ini. Namun, ia juga meminta petani di Kaltara, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Beras, misalnya, kata Yansen, masih belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi ke-34 ini. Akibatnya, sejumlah pihak harus mendatangkan beras dari luar daerah. "Makanya kita tidak bisa melakukan pembatasan masuknya beras. Harus diyakini dulu stok kita aman," ujarnya. Ia juga mengatakan, ke depannya tidak menutup kemungkinan dibuatkan peraturan, yang mewajibkan mengonsumsi pangan lokal. "Seperti beras. Kalau sudah begitu, rakyat sejahtera," ujarnya. Sementara itu, dari data Badan Pusat Statistik Kaltara, luas panen padi pada 2020 lalu sebesar 9.883 hektare. Jumlah ini mengalami penurunan 412 hektare, atau 4,00 persen dibandingkan 2019 lalu, yang mencapai 10.295 hektare. Kemudian, produksi padi pada 2020, tercatat sebesar 33.574 ton gabah kering giling (GKG). Angka ini justru mengalami kenaikan sebanyak 217 ton atau 0,65 persen dibandingkan 2019 lalu, yang sebanyak 33.357 ton GKG. “Jika dilihat menurut subround, terjadi peningkatan produksi padi pada subround Januari-April dan Mei-Agustus 2020, yaitu masing-masing sebesar 4.545,88 ton GKG (34,73 persen) dan 1.548,75 ton GKG (30,63 persen) dibandingkan 2019. Penurunan hanya terjadi pada subround September-Desember, yakni sebesar 5.877 ton GKG (38,64 persen),” beber Plt Kepala BPS Kaltara, Slamet Romlan. Lanjutnya, jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 19.802 ton. Mengalami kenaikan sebanyak 128 ton atau 0,65 persen dibandingkan 2019 lalu, yang sebesar 19.674 ton. Pada 2021 ini, Slamet mengatakan, ada potensi produksi padi pada periode Januari-April 2021, mencapai sebesar 20.081 ton GKG. Jumlah ini diprediksi mengalami kenaikan sebanyak 2.447 ton atau 13,87 persen, dibandingkan subround yang sama pada 2020 lalu, yang sebesar 17.634 ton GKG. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: