Vaksin COVID-19 Tahap Dua untuk Lansia

Vaksin COVID-19 Tahap Dua untuk Lansia

Cakupan vaksinasi COVID-19 tahap kesatu untuk tenaga kesehatan di Kalimantan Timur melebihi target yang ditetapkan. Pemerintah di sejumlah kabupaten/kota mulai melakukan vaksinasi tahap kedua dengan sasaran di luar tenaga kesehatan.

nomorsatukaltim.com - SEJUMLAH kelompok masyarakat Balikpapan yang masuk dalam kriteria penerima vaksin mulai menjalani vaksinasi pada Sabtu (27/2/2021). Selain petugas publik dan lanjut usia, vaksinasi juga dilakukan kepada anggota DPRD, pejabat negara, pedagang pasar tradisional, guru, tokoh agama, aparat keamanan, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini merupakan vaksinasi tahap kedua termin kesatu, dengan sasaran di luar tenaga kesehatan. Kota Balikpapan mendapat jatah 9.416 dosis, dari 50 ribu dosis yang diperlukan.  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi (Diskesprov) Kalimantan Timur, Padilah  Mante Runa melaporkan vaksin tahap kedua termin pertama diterima pada Rabu (24/2/2021). Selain kepada kelompok penerima yang lebih beragam, sasaran tahap kedua ini juga untuk tenaga kesehatan atau Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang belum mendapatkan vaksin tahap pertama. Pelaksanaan vaksinasi tahap 2 termin 1 akan dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota. Setelah vaksin diterima oleh kabupaten/kota. "Seluruh kabupaten kota pada tahap 2 termin 1 akan melaksanakan vaksinasi pada pelayan publik sesuai dengan ketersediaan vaksin yang diterima," imbuh Padilah. Ada pun rincian distribusi vaksin yang dikirim ke daerah adalah sebagai berikut. Kabupaten Paser sebanyak 3.062 dosis, Penajam Paser Utara, 1.728 dosis, Kutai Barat 1.620 dosis, dan Kutai Kartanegara 10.853 dosis. Sementara Kutai Timur, menerima jatah vaksin sebanyak 3.998 dosis, Berau 2.451 dosis, Balikpapan 9.416 dosis, Samarinda 22.568 dosis, dan Bontang 1.831 dosis. Sedangkan Mahakam Ulu menerima jatah vaksin sebanyak 301 dosis. Selain jumlah itu. Diskes menyimpan buffer (cadangan) provinsi sebanyak 18.348 dosis vaksin. Cadangan diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang pada saat pelaksanaan menemukan vaksin yang tidak layak. Sebelumnya, pada Kamis (25/2/2021) Diskesprov bersama pemerintah provinsi (pemprov) Kaltim. Telah melaksanakan proses vaksinasi kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor dan sejumlah pejabat di lingkungan pemprov. Padilah, menjadi salah satu peserta penerima vaksin itu. Setelah divaksin ia merasakan efek kantuk yang luar biasa. Hingga tertidur lelap pada malam hari pasca vaksinasi. "Tertidur tadi malam, rasa mengantuk sekali habis divaksin," akunya. Meski begitu, tak ada efek negatif lain yang ia rasakan pasca divaksin. Sehingga ia mengimbau kepada masyarakat, terkhusus kelompok lansia agar tidak takut melakukan vaksinasi. Demi upaya menekan laju penyebaran COVID-19. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur, cakupan vaksinasi tahap kesatu tenaga kesehatan sudah melebihi target. Dari 28.218 total sasaran, kenyataannya ada 28.349 tenaga kesehatan menjaani vaksinasi dosis 1. Sementara cakupan vaksinasi dosis 2  mencapai 21.540 nakes atau 76,33% dari sasaran.

BELUM LENGKAP

Vaksinasi yang tidak sampai dua kali penyuntikan belum sepenuhnya melindungi penerima vaksin. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan Andi Sri Juliarty membeberkan dua kasus positif nakes setelah divaksin pada tahap pertama. “Jadi yang sudah divaksin tahap pertama ada yang terpapar. Tapi setelah dua kali vaksin tidak ada yang terpapar,” ujarnya, Dokter Dio, sapaannya mengakui jika evikasi vaksinasi hanya berkisar di angka 65 persen. Jadi tidak melindungi seseorang 100 persen dari kemungkinan terpapar COVID-19. “Sementara setiap hari, para nakes risiko terpaparnya cukup besar. Atau bisa jadi mereka terpapar sebelum vaksinasi,” urainya. Sejauh ini, satgas mencatat dua laporan nakes yang terpapar setelah divaksin satu kali. “Ada dua orang. Jadi 5M-nya tetap harus dilaksanakan,” ungkapnya. Selain itu satgas kembali menemukan dua kasus positif di kalangan nakes. Datanya diumumkan saat rilis. “Tenaga kesehatan yang kita umumkan ini memang sebelumnya, belum divaksin,” ujarnya. Salah satu nakes yang terpapar, katanya, merupakan dokter di Puskesmas Muara Rapak. Namun dalam kasus ini, dokter tersebut belum divaksin karena ada gejala komorbid diabetes dan hipertensi. “Yang satu (nakes) sedang di ICU (Intensive Care Unit). Mohon doanya,” imbuhnya. Sebelumnya, satgas sudah menyelesaikan proses vaksinasi tahap satu dengan sasaran khusus nakes. Data satgas menunjukkan capaian 6.074 nakes, atau sama dengan 105,47 persen. “Ini capaian tertinggi di Kalimantan Timur,” ungkapnya. Kemudian capaian penyuntikan vaksin kedua untuk nakes sudah mencapai 82,54 persen. Masih ada beberapa nakes lansia yang belum menyelesaikan penyuntikan kedua, lantaran interval jeda penyuntikannya 28 hari.

KASUS BERKURANG

Satgas Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur mengklaim kasus positif selama Februari terus menurun. Sebaliknya, angka kesembuhan pasien dan selesai isolasi terus meningkat. Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Yudha Pranoto, mengatakan angka sembuh dan selesai isolasi pada Sabtu (27/2/2021) sebanyak 661 kasus, sementara terkonfirmasi positif sebanyak 378 kasus dan meninggal dunia 7 kasus. Dengan perubahan itu maka terjadi penurunan pasien dirawat dan selesai isolasi sebanyak 290 kasus dan persentase kesembuhan meningkat menjadi 84,9 persen. Yudha meyakini jika Kaltim Steril dan PPKM Mikro terus dipatuhi masyarakat, dalam waktu tidak lama lagi corona akan segera berlalu dari Benua Etam. Upaya pencegahan terus dilakukan, salah satunya dengan suntik vaksin COVID-19 bagi pedagang Pasar Klandasan di Balikpapan dan penyemprotan disinfektan di pemukiman warga terpapar COVID-19 di Samarinda. Kepada enam pasangan kepala daerah yang baru dilantik Jumat lalu, sebelumnya Gubernur Isran Noor telah mengajak untuk bersama bergandengan tangan menangani pandemi COVID-19. (krv/ryn/eny/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: