Kanker Otak

Kanker Otak

Anda pun sudah tahu: ada ”kanker” di otaknyi. Dia pendukung supremasi kulit putih radikal. Dia percaya Pemilu curang. Dia percaya Trump-lah yang menang Pilpres kemarin. Dia sendiri pakai masker ”Trump Pemenangnya” saat dilantik di gedung DPR.

Dia juga ingin tokoh Demokrat seperti Nancy Pelosi, Ketua DPR, ”disingkirkan” –kalau perlu lewat peluru ke kepalanyi.

Greene percaya penembakan masal pada murid sekolah di Florida dua tahun lalu itu direkayasa. Agar bisa dipakai alasan untuk melarang kepemilikan senjata oleh masyarakat.

Orang tua para korban marah pada Greene. Mereka ikut minta agar Greene mundur.

Seorang ibu, yang anaknyi ikut tewas, sampai berani mendatangi Greene. Dia bertanya: benarkah Anda percaya penembakan itu sengaja diatur? “Jawab Greene, tidak percaya,” ujar sang ibu kepada media di AS. “Lalu saya ajak dia bikin pernyataan bersama bahwa dia tidak percaya. Tapi dia tidak mau,” ujar sang ibu.

Sang ibu pun melonjak kejengkelannyi pada Greene. Mulutnyi tidak bisa dipercaya.

Greene juga percaya pada QAnon, aliran yang memercayai adanya komplotan rahasia pemakan bayi. Mereka itulah yang anti Trump dan anti-Kristus.

Seorang mantan anggota QAnon diwawancarai Andersen Cooper, anchor CNN –yang dikenal anti-Trump. Jawaban mantan anggota QAnon itu  lucu sekali. Ketika masih di QAnon, dia juga percaya anchor CNN itu, Andersen Cooper, juga pemakan bayi. “Jadi, Anda percaya saya ini pemakan bayi?” tanya Cooper. “Iya. Waktu itu,” jawab si wanita.

Belum tentu Greene dicopot dari jabatannya. Yang jelas dia tidak bisa dicopot sebagai anggota DPR. Hanya ada satu jalan: dia mengundurkan diri. Itulah sebabnya para anggota DPR dari Demokrat mendesak agar dia mengundurkan diri.

Tapi Greene menolak. Dia masih terus menantang. Pun tidak akan pernah mau minta maaf.

Greene-lah sekarang yang mewakili wajah Trump di perpolitikan Amerika. Dia sekaligus bisa jadi obat bagi siapa saja yang mulai kangen pada Trump. (*)

sumber: disway.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: