Target Investasi Skala Besar

STRATEGI kembali menumbuhkan investasi, disiapkan DPMPTSP Kaltara. Di antaranya, pemetaan potensi investasi dan pendampingan kepada pelaku usaha, guna mempercepat proses perizinan hingga pelaksanaan konstruksi.
DPMPTSP juga menyiapkan rencana peningkatan investasi pada 2021 ini, khususnya investasi berskala besar. Seperti rencana pembangunan PLTA Kayan dan PLTA Mentarang. Termasuk mempercepat progres KIPI Tana Kuning-Mangkupadi. Untuk target investasi, diakui Kabid Pelaksanaan Penanaman Modal, Data, dan Sistem Informasi DPMPTSP Kaltara, Suwarsono, belum dirilis secara resmi. Namun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), target realisasi investasi 2021 diharapkan mencapai Rp 5 triliun. Dengan target sesuai RPJMD itu, dirinya optimistis bisa terealisasi. Karena menurutnya, investasi berskala besar seperti PLTA Kayan, hanya menyisakan 1 izin lagi. “Untuk KIPI, ada sudah peminatnya, tinggal menunggu ketersediaan listriknya,” ujar Suwarsono, kemarin. Ia juga mengatakan, Pemprov Kaltara telah menerapkan strategi untuk menarik investasi. Termasuk menawarkan sejumlah potensi di provinsi ke-34 ini. Misal, potensi rumput laut, pengolahan ikan tipis, pertambangan minyak dan gas bumi, sektor perkebunan, dan pertanian. Pihaknya pun akan mendorong pemodal besar merangkul para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lewat jalur kemitraan. Untuk menindaklanjuti penandatanganan kerja sama kemitraan antara 59 PMA/PMDN dan 196 UMKM dari berbagai daerah di Kaltara, yang digelar pemerintah pusat melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “UMKM harus dapat memanfaatkan momen ini sebaik mungkin, dengan meningkatkan kualitas produknya. Dan, bisnis model kemitraan ini, harus dilembagakan dengan menemukan polarisasi yang saling menguntungkan semua pihak,” ujarnya. Pengusaha besar, lanjutnya, tidak boleh hanya mementingkan usahanya sendiri. Namun, paling tidak dapat melibatkan UMKM di wilayah operasinya. “Dengan melibatkan mereka (UMKM) dalam kegiatan perusahaan, dapat mengangkat level UMKM,” ujarnya. Selain itu, upaya lain pihaknya menarik investasi, yakni membuka gerai pelayanan di Tarakan dan Sebatik, Nunukan. “Di Sebatik, kami sasar investasi di sektor perikanan, serta sektor investasi lainnya. Dengan begitu, pengusaha tak perlu lagi datang ke ibu kota provinsi, tapi akan dibantu petugas kami untuk pengurusan perizinannya hingga ke ibu kota provinsi,” tuturnya. HMS/REICek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: