Ismu-KB Diisukan Pecah Kongsi, Ismu: Politik Itu Dinamis, Tergantung Partai Koalisi

Ismu-KB Diisukan Pecah Kongsi, Ismu: Politik Itu Dinamis, Tergantung Partai Koalisi

Ismu-KB Diisukan Pecah Kongsi, Ismu: Politik Itu Dinamis, Tergantung Partai Koalisi

Sangatta, DiswayKaltim.com -Bupati Kutim Ismunandar membantah hubungannya di pemerintahan dengan Wabup Kasmidi Bulang tidak harmonis.

Kabar itu mencuat karena keduanya disebut-sebut tidak akan berpasangan pada pilbup tahun depan. Soal itu, Ismu-sapaannya, tidak mengaminkan juga tidak membantah.

"Semua tergantung partai koalisi, karena kita maju lewat jalur partai,” ungkap Ismu usai mendaftar di Sekretariat PPP Kutim, pada Senin (23/9) kemarin.

Dewan Pembina Partai NasDem itu mengatakan. Pada pileg 2019 lalu, NasDem hanya mendapat 5 kursi di DPRD Kutim. Jumlah itu belum cukup untuk mengusung dirinya maju sebagai bakal calon bupati. Untuk itu diperlukan koalisi dengan partai lain.

Sementara Partai Golkar yang dipimpin Kasmidi Bulang mendapatkan 7 kursi. Juga masih kurang untuk dapat mengusung tanpa berkoalisi.

“Beberapa waktu lalu saya udah mendaftar di PDIP, Demokrat, NasDem dan terakhir PPP. Partai yang buka pendaftaran saya akan ikut melamar. Itu usaha saya untuk mencari koalisi. Tidak usah gemuk-gemuk yang penting cukup dan bisa mendaftar di KPU Kutim nantinya,” katanya. Isu pecahnya koalisi Ismu-KB pada pilkada 2020 nanti memang santer. Ismu pun belum bisa memastikan apakah masih berpasangan atau berkoalisi dengan yang lain.

Ismu lebih memilih mengikuti perkembangan politik ke depan. Upaya itu sudah dilakukan dengan membuka komunikasi dengan semua partai. Melalui mekanisme penjaringan. Masih terlalu dini untuk mendeklarasikan pasangan menghadapi pesta demokrasi tahun depan.

“Apa yang kita mau bisa juga partai tidak mau. Ini juga yang bikin tidak solid. Jadi, kenapa dari sekarang kami tidak mendeklarasikan untuk bersama, karena khawatir saja.  Supaya tidak mematikan langkah kami. Karena kalau saya sudah mengatakan harus lanjut dengan Kasmidi, partai lain tidak mau berkoalisi nantinya. Politik itu kan dinamis, satu menit dan detik bisa berubah. Tergantung pada parpol  yang dilamar,” imbuhnya. (oke/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: