Traffic Accident Analysis
MASYARAKAT pengguna lalu lintas mungkin bingung atau merasa terganggu, ketika melihat polisi lalu lintas sedang melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan lalu lintas. Petugas memang melakukan demikian. Guna mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Yang metodenya disebut Traffic Accident Analysis (TAA).
Ini adalah proses rekonstruksi terjadinya kasus kecelakaan. Untuk memperoleh informasi berupa kronologi, pola kejadian, informasi teknis, kondisi infrastruktur. Juga untuk mengetahui kondisi fisik dan mental yang terlibat dalam kecelakaan. Dalam metode traffic accident analysis, petugas akan menganalisa terlebih dahulu faktor-faktor penyebab kecelakaan. Mulai faktor manusia, kendaraan, jalan dan lingkungan. Kenapa keempatnya wajib dianalisa? Karena masing-masing faktor bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Misal faktor manusia. Dari hasil analisis data statistik, manusia --pengendara/pengemudi-- punya andil besar sebagai penyebab kecelakaan di jalan raya. Pun faktor kelalaian pejalan kaki maupun pesepeda juga bisa menjadi pihak yang kurang menguntungkan. Apabila pada suatu peristiwa kecelakaan, terbukti ada kelalaian atau pelanggaran dari si pejalan kaki maupun pesepeda. Sedangkan faktor dari kendaraan itu sendiri berhubungan dengan kondisi laik jalan dari kendaraan yang digunakan. Seperti sistem pengereman, kondisi ban, atau sistem kemudi yang tidak berfungsi. Atau bahkan modifikasi yang tidak sesuai dengan aturan keselamatan. Masalah pengereman dan mesin, ban dan oli, mesti jadi perhatian setiap pengguna kendaraan. Agar tidak membahayakan. Sementara faktor jalan bisa menjadi penyebab kecelakaan, apabila desain geometrik jalan dan layout yang tidak sesuai. Kemudian kondisi permukaan jalan yang kurang memenuhi syarat. Misal berlubang, fasilitas pejalan kaki tidak memadai, pencahayaan jalan, semua menjadi bahan untuk dianalisa. Kemudian faktor lingkungan. Yang bisa juga punya kontribusi terhadap kecelakaan. Karena kondisi lingkungan sangat erat hubungannya dengan media jalan yang digunakan dalam aktivitas berlalu lintas. Contohnya ketika terjadi hujan. Jalanan cenderung akan licin dan dapat mengakibatkan selip jika pengendara melakukan pengereman. Dari analisa semua faktor tersebut, akan diperoleh kebenaran informasi yang akurat tentang sebab-sebab terjadinya kecelakaan. Mulai sebelum, sesaat, hingga setelah kecelakaan terjadi. Hasil dari traffic accident analysis juga dapat dikembangkan untuk tujuan lain. Seperti dalam penyelesaian permasalahan yang terkait kecelakaan. Juga dapat menjadi bahan edukasi kepada masyarakat, yang kesemuanya bermuara pada evaluasi dan upaya menurunkan angka kecelakaan. Serta menekan tingkat fatalitasnya. Seperti kasus kecelakaan yang terjadi beberapa waktu lalu di Jalan Ruhui Rahayu Balikpapan. Dalam insiden kecelakaan tersebut, 1 orang dinyatakan meninggal dunia. Untuk mengetahui penyebab kecelakaan dan kematian tersebut, polisi menganalisa menggunakan metode traffic accident analysis. Dengan analisa dan secara ilmiah, polisi dapat mengetahui penyebabnya, yaitu: kecelakaan tunggal. Melalui metode ini, tentu diharapkan mampu mencegah dan meminimalisasi kejadian kecelakaan lalu lintas. Dan masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam berkendara.(*/zul) *) Penulis adalah Kasat Lantas Polresta BalikpapanCek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: