Balikpapan dan PPU Nihil, Titik Api di Paser Bertambah
Ibnu Sulistyono. (Andrie/diswaykaltim.com) Balikpapan, DiswayKaltim.com -Kabut asap yang terjadi di Kota Balikpapan selama satu minggu ini dipastikan bukan berasal dari Kota Balikpapan sendiri. Pasalnya, hingga saat ini belum ada ditemukan titik api (hot spot) di Kota Minyak. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan Ibnu Sulistyono mengatakan, meski terjadi kebakaran hutan dan lahan di Balikpapan, hal tersebut bukan penyebab dari kabut asap yang ada. Karena jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di Balikpapan, petugas dengan cepat memadamkannya. "Saat ini kita belum melihat adanya hot spot di Balikpapan. Jadi penyebabnya bisa dipastikan bukan dari sini," ujar Ibnu Sulistyono, Senin (16/9/2019). Sebelumnya BMKG telah menyebutkan jika untuk wilayah Kaltim dan Kaltara, hot spot terbanyak di wilayah Paser dan Berau yang berjumlah hingga puluhan titik. Namun untuk kawasan Balikpapan dan sekitarnya sudah tidak terlihat adanya hot spot lagi. "Kemarin di PPU itu ada lima titik, tapi saat ini sudah tidak ada lagi. Justru yang meningkat di Kabupaten Paser. Di sana ada 41 titik dari sebelumnya 39 titik," jelasnya. Kota Balikpapan yang diselimuti oleh kabut asap ini dikarenakan faktor angin yang bertiup kencang dari barat daya menuju ke selatan. Ditambah faktor perbatasan wilayah Balikpapan yang sangat berdekatan dengan wilayah Paser. "PPU dan Balikpapan hanya terdampak dari Paser. Karena jarak dan angin," ujar Ibnu. Meski demikian hal yang harus diwaspadai adalah gangguan pernapasan. Sedangkan untuk jarak pandang baik bagi penerbangan dan pelayaran sejauh ini masih di ambang normal. "Untuk jarak pandang jam 10.00 Wita tadi sempat menyentuh 3.500 meter. Artinya masih aman semua," jelasnya. BMKG memprediksi kondisi cuaca kemarau masih akan terjadi hingga akhir September 2019 ini, karena memang saat ini sedang terjadi puncak musim kemarau di kawasan Kalimantan dan sekitarnya. (k/bom/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: