Strategi Membangkitkan Minat dan Jiwa Berwirausaha

Setiap proses kegiatan yang diikuti menjadi bekal mahasiswa. Untuk mendukungnya. Dalam pembentukan dirinya. Untuk terjun ke dunia kerja. Seperti di perusahaan, instansi pemerintahan dan lain sebagainya.
Kolaborasi antara perasaan, jiwa kewirausahaan, bakat dan minat mahasiswa yang telah diasah di lingkungan kampus tidak hanya siap untuk terjun dan bekerja di kantor saja. Tetapi juga siap untuk menciptakan lapangan kerja baru. Seperti membuka usaha start-up, jasa pengiriman dan transportasi logistik, kerajinan, kafe, usaha awetan makanan, usaha daur ulang limbah, dan lain sebagainya.
Dengan membuka lapangan kerja baru, mahasiswa melakukan sesuatu yang mulia. Yaitu menyerap tenaga kerja sebagai pelaku di usahanya. Sehingga mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menambah pemasukan atau devisa negara dan memutar roda perekonomian melalui sektor UKM dan UMKM.
Peranan bakat dan minat bagi seseorang yang ingin mengembangkan dirinya menjadi seorang entrepreneur sangat penting. Dengan dua hal ini, maka seseorang mempunyai pondasi yang kuat. Dalam mengembangkan potensi-potensinya. Bakat merupakan potensi dasar yang dimiliki oleh seseorang. Apabila diasah terus-menerus, maka akan semakin optimal. Seseorang yang sudah mempunyai bakat tertentu akan relatif lebih mudah dalam menguasai sesuatu dalam waktu yang relatif singkat. Dibandingkan orang yang tidak mempunyai bakat. Tetapi bukan berarti ketika seseorang mempunyai bakat, dengan sendirinya potensi itu akan berkembang. Ia tetap membutuhkan proses belajar. Untuk mengembangkan bakat. Demikian pula dengan seseorang yang tidak mempunyai bakat. Tetapi dalam dirinya ada ketekunan untuk mengembangkannya. Maka akhir ia mampu menguasai sesuatu yang sebelumnya tidak dikuasainya.
Sementara minat, lebih banyak mengarah kepada atensi atau perhatian seseorang pada sesuatu. Dengan minat yang dimilikinya, seseorang sangat mungkin akan mencurahkan waktu untuk sesuatu yang diminatinya. Akan lebih mudah memunculkan semangat juangnya apabila seseorang sudah mempunyai minat tertentu. Sangatlah ideal apabila seseorang dapat menghidupi bakat dan minatnya secara seimbang. Karena mengasah kepekaan menjadi seorang “entrepreneur” akan lebih mudah dimunculkan dibandingkan seseorang yang tidak didukung oleh bakat dan minat.
Tetapi sekali lagi, dua hal itu tidak akan bermakna apa-apa apabila dari dalam diri seseorang tidak muncul dorongan. Untuk mengembangkannya melalui proses belajar.
Ketika seseorang mempunyai bakat tertentu dan didukung oleh minat, maka seseorang akan menumbukan passion yangberdampak pada munculnya daya juang ketika ia mengalami hambatan ataupun kesulitan. Bakat dan minat yang muncul secara kuat akan menjadikan seseorang tetap tahan banting. Meskipun berbagai kegagalan ditemuinya. Hal inilah yang menjadi ciri khas seorang “entrepreneur”. Ia tetap berupaya meskipun berbagai hambatan ataupun kegagalan diterimanya.

Pengembangan bakat dan minat menjadi lebih maksimal apabila lingkungan pendidikan mendukungnya. Dengan memberikan fasilitas-fasilitas. Yang dapat digunakan oleh para peserta didik. Untuk mengimplementasikan bakat dan minatnya. Lingkungan pendidikan yang memberikan dukungan dalam bentuk berbagai kegiatan atau sarana yang berorientasi kepada penumbuhan jiwa kewirausahaan lebih dapat menyiapkan para lulusannya siap masuk ke dunia kerja ataupun membuka usaha sendiri. Salah satu contoh fasilitas yang dapat digunakan oleh para peserta didik untuk mengasah jiwa kewirausahaannya dan mengimplementasikan bakat serta minat pada diri peserta didik adalah berbagai laboratorium. Sesuai jurusan/bidang pendidikan dan Teaching Factory (TEFA).
TEFA adalah metode pembelajaran yang berorientasi pada produksi dan bisnis. Proses ini mengolaborasikan penguasaan keahlian atau keterampilan dan kompetensi jurusan atau program studi di institusi pendidikan. Seperti universitas/institut/sekolah menengah atau politeknik.
Dalam program ini, pelaku kegiatan TEFA mengikuti dan menjalankan kegiatan sesuai prosedur, standar bekerja, instruksi kerja dan keahlian. Untuk menghasilkan produk atau jasa yang dipesan. Sesuai dengan bentuk dan kriteria dari konsumen. Yang akan memberi pengalaman pembelajaran kompetensi tambahan. Terutama soft skill. Seperti semangat dalam kerja, integritas bekerja, etos kerja, kedisiplinan, bertanggung jawab, kreativitas, inovasi, bakat dan minat karakter kewirausahaan, keterbukaan mengenai pribadi dan lingkungan baru, jiwa solidaritas dan bekerja sama, semangat untuk berkompetensi secara cerdas dan lain sebagainya.
Kegiatan TEFA dijalankan oleh tenaga pendidik. Seperti guru atau dosen. Yang melakukan transfer teori. Kemudian mengajak peserta didik seperti siswa atau mahasiswa untuk mempraktekkan dan merealisasikannya. Dalam bentuk praktek kerja. Seperti mengerjakan dan membuat berbagai macam pesanan barang dan jasa-jasa tertentu. Tergantung permintaan konsumen.
Berbagai macam produk hasil TEFA dapat berupa barang (tangible). Antara lain produk makanan olahan, budi daya unggas dan tanaman, pembuatan pakan ikan, pembuatan berbagai macam produk furniture, pembuatan faceshild, pembuatan bushing, pembuatan dan pemasangan CCTV, pembuatan kawat listrik sebagai media pelindung dan lain sebagainya.
Produk TEFA dalam bentuk jasa (intangible) yang dapat dibuat dan ditawarkan antara lain pelatihan budi daya tanaman hias; pelatihan budi daya ikan lele, bebek, ayam dan sapi; pelatihan survei dan pemetaan potensi hasil alam; pelatihan survei dan pemetaan potensi hasil laut; pelatihan penggunaan drone dan lain sebagainya; re-desain produk; re-packaging kemasan suatu produk; perhitungan stock barang di gudang, dan lain sebagainya.
Berbagai contoh kegiatan TEFA yang didukung fasilitas-fasilitas dan lingkungan akan sangat berguna. Dalam pengembangan bakat dan minat peserta didik, peningkatan mutu aktivitas belajar mengajar institusi pendidikan, peningkatan kerja sama anatara dunia usaha dan industri, peningkatan jiwa kewirausahaan para pelaku bisnis dan usaha. Yang sukses menciptakan peluang terbukanya lapangan pekerjaan baru di kondisi sekarang. (*Pemerhati Pendidikan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: