Jessy Sthevanny, Satgas Cantik Penghadang Pandemi
Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Dia tidak pernah lelah. Menjadi bagian tim satgas pencegahan COVID-19 di Balikpapan. Jessy Sthevanny, salah satu garda terdepan penghadang pandemi. Dari kalangan milenial loh.
Jeje panggilanya. Termasuk 20 orang yang tergabung sebagai mitra kerja satgas. Tugasnya mengawal semua kegiatan pemerintah dalam menghadapi pandemi. Mantan Duta Wisata Balikpapan 2017-2018 itu menjelaskan tugas dan fungsi kelompok kerjanya. "Jadi ada tim data, ada tim liputan," ujar Jeje saat ditemui, Jumat (4/12/2020). Gadis kelahiran Balikpapan, 23 tahun silam itu mengaku bekerja untuk memastikan semua tim mitra Satgas terkoordinasi dengan baik. Dan membantu tim administrasi. Tak jarang ia harus rapat dalam situasi mendesak. Misalnya di akhir pekan. "Hari Sabtu dan Minggu tetap standby. Karena data (grafik COVID) tetap berjalan," ulasnya. Pekerjaannya juga bukan tanpa risiko. Ia menceritakan pengalaman saat tim ini dilanda musibah. Salah satu anggotanya dari bagian media dinyatakan reaktif. Setelah pemeriksaan kesehatan dilanjutkan dengan uji swab alat Polymerase Chain Reaction (PCR), yang bersangkutan dinyatakan positif. Tak jarang mereka bersinggungan langsung dengan setiap orang yang terlibat dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19, bahkan bertemu pasien-pasien yang rentan. Seperti OTG. Saat mengawal setiap kegiatan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Kepala Diskes Balikpapan Andi Sri Juliarty, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Armed I Gusti Agung Putu Sujarnawa dan Kapolresta Balikpapan AKBP Turmudi. "Saat ada satu yang terkena impact-nya ke kita itu besar. Jadi kalau salahsatu dari kami ada yang suhu tubuhnya panas pasti otomatis kita harus ikut tes (kesehatan). Dan semuanya pasti was-was" urainya. Dari pengalamannya itu, tim mitra kerja Satgas sempat diistirahatkan. "Bisa dibilang tim kita lockdown juga. Karena (saat itu) harus menunggu hasil kesehatan. Setelah dinyatakan negatif, baru kita bisa bekerja kembali," sebut Jeje. Sudah sekitar sembilan bulan belakangan timnya bekerja bersama Satgas. Dia menilai program kerja pemerintah dalam menghadapi pandemi sangat berat. Sekarang yang perlu dilakukan masyarakat ialah menyadari sepenuhnya jika upaya-upaya melalui sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemkot. Misalnya pembatasan kegiatan masyarakat, atau relaksasi di dunia usaha, merupakan upaya untuk menyelamatkan hidup orang banyak. "Kalau menurut aku sih, kembali kepada masyarakat bagaimana menanggapinya (kebijakan)," tuturnya lagi. Jeje melihat masih banyak orang yang acuh tak acuh dengan aturan-aturan protokol kesehatan. Padahal pemkot mengutamakan kesehatan masyarakatnya untuk meminimalisir korban yang ditimbulkan dari virus corona. "Kita juga enggak henti-hentinya untuk ikut mengedukasi dan memberikan pengertian," katanya. Saat dunia usaha terimbas pandemi. Jeje mengaku juga merasakan dampaknya. Jeje selama ini dikenal sebagai penari yang andal, serta seorang entrepreneur. Ia memiliki usaha dibidang kuliner, yang dirintisnya jauh sebelum pandemi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: