UMP Tak Naik, Aji Mirni: Perusahaan Harus Tingkatkan CSR
Samarinda, nomorsatukaltim.com - Anggota DPD RI, Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Timur, Aji Mirni Mawarni memberikan komentar. Terkait Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 yang tak mengalami kenaikan. Hal itu, kata dia dapat berimbas pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
Diketahui, Gubernur Kaltim Isran Noor telah menetapkan UMP Kaltim 2021. Tertuang dalam Keputusan Gubernur Kaltim Nomor 561/k.564/2020 tentang UMP Kaltim 2021. Tertanggal 31 Oktober. Sebesar Rp 2.981.378. Nilai ini sama dengan UMP tahun 2020. Tak ada kenaikan. Aji mengaku menghormati keputusan pemprov Kaltim terhadap penetapan UMP 2021. Namun, ia berharap ada solusi lain dari pemerintah yang mampu menunjang pendapatan masyarakat. Misalnya, dengan pelatihan keterampilan bagi masyarakat. "Ya harus ada upaya lain, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain UMP. Karena di Kaltim ini harga pangan kan mahal. Bahkan kadang lebih mahal dari transportasi," ujarnya kepada awak media. Ditemui sela acara Dialog Publik DPD RI di Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (20/11/2020). Infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) kata Aji, adalah 2 hal penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Kaltim. Salah satu solusi yang ia sarankan kepada pemerintah adalah mengfokuskan proyeksi APBD untuk program-program pengembangan dan peningkatan SDM. Sementara untuk proyek pembangunan infrastruktur pemrov bisa memanfaatkan peluang dari pos-pos kementerian. Agar didanai APBN. "Kita harus fokus menyiapkan SDM tenaga kerja kita, agar mampu berdaya saing. Terlebih, untuk IKN nanti," ucapnya. Tidak adanya kenaikan UMP 2021 di tengah kondisi pandemi memang dinilai sebagai keputusan yang adil. Terutama bagi pihak perusahaan. Namun, Aji menuntut. Dari pihak perusahaan harus berkontribusi lebih kepada peningkatan SDM daerah. Baik kepada tenaga kerjanya, mau pun masyarakat sekitar. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia mengaku prihatin. Saat mengunjungi salah satu desa di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam perjalanan menuju desa itu, ia melewati 5 perusahaan yang mengelola perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Namun tak satu pun, masyarakat disekitar. Yang bekerja di salah satu perusahaan tersebut. "Saya paham mereka (perusahaan) cari yang ahli. Tapi kan bisa dilatih, atau diberikan beasiswa. Agar nantinya, mereka bisa bekerja di perusahaan itu," tegasnya. Ia berharap ke depan, perusahaan - perusahaan di Kaltim dapat memberikan kontribusi peningkatan SDM. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Dengan program-program di bidang peningkatan keterampilan dan pendidikan. "CSR perusahaan di Kaltim diharapkan bisa memberikan bantuan beasiswa. Itu akan sangat membantu dalam peningkatan SDM," pungkasnya. (Krv/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: