Ini Strategi Pemkab PPU Hadapi Deflasi Beras

Banner 2, Pemkab PPU-Reza-nomorsatukaltim.disway.id

PENAJAM PASER UTARA, NOMORSATUKALTIM - Deflasi komoditi beras dialami Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

Banyaknya stok untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru) dipastikan aman.

Namun sisi lain, terjadinya deflasi beras menjadi tantangan yang harus dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU, karena bakal berdampak pada harga jual di pasar yang akan semakin lesu.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Kabupaten PPU, Margono Hadi Susanto mengatakan, hanya komoditi beras yang menjadi penyumbang deflasi di Benuo Taka.

"Suplainya lagi banyak, dan Bulog ada keterbatasan kemampuan untuk menyerap," kata Margono, Senin (2/12/2024).

BACA JUGA : PAD Retribusi Kebersihan di PPU Lampaui Target Tahunan

Dirinya melanjutkan, menjawab persoalan deflasi beras Dinas KUKM Perindag telah menerapkan dimana pegawai hingga staf membeli beras lokal minimal 5 kilogram sebulan, dan telah berjalan sejak Oktober.

"Kami Dinas KUKM Perindag sebagai langkah kecil telah berbuat, saya sudah mewajibkan di internal membeli beras lokal dan sudah berjalan," sambungnya.

Nantinya secara luas Pemkab PPU mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli beras lokal.

Hal itu sebagai langkah membantu para petani yang saat ini ketersediannya sangat banyak.

"Pak Pj bupati juga memperluas dengan pola yang sama untuk dilakukan ke seluruh ASN. Saat ini kami tengah menunggu surat edarannya," jelas Margono.

BACA JUGA : Disdikbud Paser Tunggu Regulasi Terkait Kenaikan Gaji Guru

Adapun strategi penyerapan lain yang dinilai tepat yakni sementara waktu tak melakukan operasi pasar karena deflasi. "Komoditi banyak di pasar, jadi biar pasarnya enggak lesu dan beras bisa terserap," terangnya.

Sumber: