Mufakat Kanjeng Sinuhun (14): Pertemuan Itu..
Pertemuan dengan Waluyo menjadi sangat penting. Rekomendasi dari pertemuan itu akan menjadi langkah selanjutnya dari upaya penyelamatan aset politik dan ekonomi sebagai sinuhun. Ketika dihubungi pun, Waloyo tampak sudah mengetahui maksud Kanjeng Sinuhun itu. Dan meminta dirinya datang ke pusat kota Negeri Antahberantah.
“Kalau begitu, saya ikut ya?,” pinta Usrif.
“Kali ini, jangan. Pak Waluyo minta saya datang sendirian. Semakin sedikit yang tahu, semakin baik”.
Sinuhun Usrif hanya mengangguk. Ia memahami betul kondisi itu. “Kapan berangkat?”
“Besok Siang jadwal pesawatnya. Sudah dibelikan ajudan tadi,” jawab Kanjeng.
Usrif dan kader loyal Kanjeng pun undur diri. Waktu sudah menjelang dini hari. Sementara Kanjeng harus beristirahat untuk perjalanan ke pusat kota.
****
Ia tidak mau buru-buru turun pesawat. Tetap duduk dikursi VIP-nya. Sambil menunggu penumpang lain turun terlebih dahulu. Masih banyak waktu. Toh pertemuan yang dijanjikan itu baru pukul 19.30, selepas maghrib. Sementara saat itu, waktu asar belum habis. Apalagi tidak ada barang yang dititip di bagasi pesawat. Ia hanya menenteng sebuah koper kecil. Berisi satu stel pakaian ganti dan baju tidur saja.
Kanjeng pun menuju konter taksi. Untuk melanjutkan perjalanan menuju hotel yang telah dipesan sebelumnya. Lokasinya dekat dengan kediaman perumahan Waluyo yang ada di pusat kota itu. Tapi sebelumnya, Kanjeng ingin menghubungi Waluyo. Mengabarkan bahwa dirinya sudah ada di ibu kota. Dan memastikan pertemuan nanti malam.
Pada pecakapan itu, Waluyo memindah lokasi pertemuan. Ia meminta pertemuan di lobi hotel ternama. Masih dekat jaraknya dari hotel tempat kanjeng menginap. Waktunya juga diundur sekitar pukul 21.00 malam. Kanjeng pun menyanggupi. Artinya ia bisa istirahat sejenak di kamar hotel.
****
Pukul 20.00 tepat, Kanjeng Sinuhun sudah bersiap. Ia sudah berada di lobi hotel menunggu taksi. Kemudian menuju hotel yang disepakati sebagai tempat pertemuan tadi. Ia berupaya untuk datang lebih awal. Jangan sampai mantan jenderal itu datang duluan. Tak baik bagi percakapan politik ke depannya. Apalagi posisinya saat ini, Kanjeng Sinuhun lah yang punya keperluan.
Sekitar pukul 20.45, Kanjeng Sinuhun sudah sampai ke lokasi. Kemudian ia memesan tempat di sebuah resto and café yang berada dekat lobi tersebut. Masih terhubung antara kafe dengan lobi hotel. Ia pun memasan tempat agak di pojokan. Yang tidak banyak dilintasi lalu lalang pengunjung kafe.
Setelah pesan minuman dan makanan ringan, Kanjeng Sinuhun mengirimkan pesan WhatsApp kepada Waluyo bahwa dirinya sudah sampai di lokasi. Waktu menunjukkan hampir pukul 21.00. Namun Waluyo belum juga terlihat. Pesan singkat pun belum juga dibalasnya. Namun Kanjeng yakin, Waluyo pasti datang.
Benar saja. Pukul 21.05 Waluyo terlihat memasuki pintu lobi hotel. Ia bersama seorang pria yang berperawakan tinggi. Badannya atletis. Kulitnya putih. Usianya pun lebih muda dari Waluyo. Atau bisa jadi lebih muda dari Kanjeng Sinuhun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: