Mufakat Kanjeng Sinuhun (8): Geledah 2
“Ok, kalau begitu, kita berangkat. Semua berpakaian sipil ya,” pinta Wandi.
Kemudian dengan sigap, seluruh anggota tim meninggalkan ruangan menuju kendaraan yang sudah terparkir di depan kantor Punggawa Militer Besar itu. Ada lima kendaraan jenis Toyota Innova yang sudah standby. Tepat pukul 08.00 mereka langsung meluncur ke lokasi kantor Bidang Pertanian Kota Ulin.
Selain tim Wandi yang mengenakan pakaian sipil, rombongan juga dikawal tim pendukung yang mengenakan seragam lengkap. Senjata lengkap. Jumlahnya juga sekitar 15 orang. Mereka menaiki truk milik Punggawa Militer Besar.
****
Para pekerja di kantor Bidang Pertanian Pemangku Kota Ulin kaget. Tiba-tiba saja truk berisi anggota Punggawa Militer berpakaian lengkap memasuki halaman parkir kantor mereka. Kemudian diikuti 5 mobil lainnya.
Yang berseragam militer berjaga di depan dan sekeliling kantor. Hanya 3 orang yang masuk hingga lobi kantor. Sodik yang masuk terlebih dahulu. Ia menunjukkan surat penggeledahan resmi. Dan tanpa basa-basi langsung meminta timnya untuk memasuki setiap ruangan yang ada.
“Mana Sesepuh Bidang Pertanian?,” tanya Wandi.
“Katanya, sedang tidak di tempat ndan,” jawab Sodik. Kemudian Sodik memanggil satu staf Bidang Pertanian tersebut. Yanti, yang dipanggil itupun terlihat pucat. Sembari menunduk mendatangi Wandi.
“Ibu Mayang lagi ibadah haji, Pak. Sudah seminggu lalu berangkat,” ujar Yanti.
“Oh begitu. Di mana ruangannya?”.
“Di sebelah sana pak, mari ikut saya,” jawab Yanti, kemudian berjalan ke ruangan paling belakang. Diikuti Wandi dan Sodik. Yanti pun meminta penjaga kantor membuka ruangan Mayang, sesepuh Bidang Pertanian itu.
Mayang baru menjabat sebegai Sesepuh Bidang Pertanian. Menggantikan Khairul yang kini menjadi staf khusus Sultan, kepala Pemangku Kota Ulin. Proyek perluasan lahan itu memang sudah direncanakan sejak periode Khairul. Tiga tahun lalu. Tapi, ramai-ramainya baru belakangan ini. Setelah ada laporan dari Badan Auditor Pemeriksa Keuangan.
Tak banyak bicara. Sodik dan tiga orang timnya masuk ke ruangan itu. Ditemani Yanti dan penjaga kantor. Sodik meminta semua lemari dan laci dibuka. Kemudian mereka mulai membongkar berkas. Yang terlihat berkaitan dengan kasus proyek perluasan lahan pertanian itu, langsung dimasukkan ke dalam kardus. Kardus-kardus itu sudah disiapkan tim geledah yang dipimpin Wandi.
Tidak hanya berkas dokumen, perlengkapan lainnya seperti komputer dan laptop, juga diperiksa putugas ketika itu.
Sementara Wandi, mengawasi gerak-gerik anggotanya di ruang tengah. Sambil berbincang dengan beberapa staf kantor. Wandi pun menanyakan beberapa hal sepengetahuan staf Bidang Pertanian itu, terkait kasus perluasan lahan pertanian 1.000 hektare di Desa Titik Jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: