Kukar Kekurangan Guru di Pedalaman, Ini Solusi dari DPRD

Kukar Kekurangan Guru di Pedalaman, Ini Solusi dari DPRD

Kukar, nomorsatukaltim.com – DPRD Kukar menyoroti jomplangnya tenaga pengajar di Kukar. Kejomplangan ini bukan berkaitan dengan kualitas guru di Kukar dengan daerah lain. Melainkan soal pemerataan guru di seluruh wilayah Kukar.

Usai melakukan kunjungan ke beberapa kecamatan. Komisi IV DPRD Kukar menemukan kenyataan bahwa jumlah guru di pelosok Kukar masing minim. Keberadaan tenaga pengajar lebih banyak di kawasan ibu kota kabupaten dan sekitarnya.

Belum diketahui secara jelas mengapa tak banyak guru yang mengajar di wilayah pelosok Kukar. Yang jelas, dalam kasus ini tak perlu saling menyalahkan. Lebih penting untuk segera mencari solusinya.

Salah satu solusi yang digaungkan DPRD adalah membuat program beasiswa ikatan dinas. Target dari beasiswa ini adalah siswa dari daerah yang tenaga pengajarnya masih minim. Mereka dikuliahkan oleh Pemkab Kukar. Di program studi keguruan. Setelah lulus, mereka diwajibkan untuk mengabdi di kampung halamannya.

"Dengan catatan selesai pendidikan akan kembali dan mengabdi di daerahnya," ujar Ketua Komisi IV DPRD Kukar Baharuddin.

Program ikatan dinas dinilai adalah cara paling jitu. Untuk mengatasi kekurangan tenaga pengajar di pelosok Kukar. Karena jika memaksakan guru yang enggan mengabdi di pedalaman. Potensi mengajar asal-asalan  bisa terjadi. Tentu akan berpengaruh buruk pada pendidikan di daerah terluar.

Sementara dengan ikatan dinas. Calon pengajar tersebut sedari awal sudah tahu akan diabdikan di kampung halamannya. Target-target pendidikan bisa lebih tercapai di tangan mereka.

Terlepas dari itu, pemerataan pembangunan juga perlu diperhatikan. Dan ini harus melibatkan banyak instansi. Keengganan banyak guru mengajar di pelosok tentu tak jauh-jauh dari minimnya aksesbilitas dan fasilitas.

Saat dikonfirmasi ke pemkab. Sekda Kukar, Sunggono menjelaskan bahwa program ikatan dinas memang sudah dilakukan oleh Pemkab Kukar. Yang sudah berjalan adalah beasiswa untuk tenaga dengan keahlian khusus. Seperti dokter dan bidang perhubungan di mana Kukar mengirim beberapa orang ke Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi.

Dua bidang itu memang menjadi urgensi Kukar. Untuk beasiswa STTD sendiri sudah terlaksana sejak 2018 lalu. Kukar mengirim 4 orang. Setelah lulus, nantinya mereka akan langsung berstatus PNS dan harus mengabdi di Kukar.

"Sudah bertandatangan dan siap ditempatkan di mana saja," jelas Sunggono.

Untuk keahlian guru sendiri belum ada program serupa. Tapi Sunggono tak menutup kemungkinan program ikatan dinas guru bisa dilakukan ke depan. Tentu bersama keahlian lain yang benar-benar dibutuhkan oleh Kukar dalam jangka waktu yang panjang. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: