Pengiriman Kargo Bandara Kalimarau Tembus Ekspor Luar Negeri

Pengiriman Kargo Bandara Kalimarau Tembus Ekspor Luar Negeri

Suasana pengiriman kargo di Bandara Kalimarau Berau.-rizal/disway-

BERAU, NOMORSATUKALTIM - Pengiriman kargo ekspor di Bandara Kalimarau Berau sejak dibuka pada 29 Juli 2024 hingga 14 Januari 2025, tercatat sudah 17 kali aktivitas.

Dengan berat total pengiriman ke Kuala Lumpur 5396 Kg, Singapura 2969 Kg dan Shanghai 92,4 Kg. Sehingga total keseluruhan mencapai 8457,4 Kilogram (Kg).

Kepala Bandara Kalimarau, Ferdinan Nurdin, mengatakan, pencapaian ini mencerminkan kemampuan Berau dalam menjaga kualitas pengiriman tinggi untuk memenuhi permintaan pasar internasional.

"Ini menunjukkan bahwa hasil laut Berau memiliki daya saing tinggi dan mampu masuk ke pasar internasional," kata Ferdinan, Selasa (14/1/2025).

Ferdinan menegaskan, pencapaian ini berkat dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pelaku usaha.

“Kami berkomitmen meningkatkan fasilitas dan layanan di Bandara Kalimarau untuk memperlancar pengiriman. Semoga volume ekspor Berau terus meningkat ke depannya,” tegasnya.

Dirinya menilai, pentingnya keberlanjutan program ekspor ini untuk mendukung perekonomian lokal.

Katanya kualitas hasil laut Berau seperti kepiting, ikan bawal, dan udang putih telah diakui dunia internasional. Ia pun berharap ini dapat menginspirasi lebih banyak pelaku usaha untuk terlibat dalam kegiatan ekspor.

Hal ini, tentu menjadi bukti bahwa hasil laut Kabupaten Berau sebagai salah satu daerah penghasil komoditas laut unggulan di Indonesia.

"Saya optimis, nantinya Berau dapat menjadi salah satu pusat ekspor hasil laut terbesar di Kaltim. Dan Bandara Kalimarau akan terus mendukung setiap upaya untuk memperkuat daya saing Berau di pasar internasional,” ucapnya.

Ferdinan menjelaskan, pengiriman kargo ekspor ini sesuai dengan instruksi presiden nomor 5 tahun 2020. Yang mana dalam instruksi tersebut, menjadi konsen program National Logistic s Ecosystem (NLE) adalah 6 bandara yang dikelola oleh BUMN. Sayangnya Kalimarau tidak termasuk di dalamnya.

Sejalan dengan itu, pihaknya mencoba untuk melakukan atau mengimplementasikan program tersebut, walaupun tidak termasuk di dalam instruksi presiden nomor 5 tahun 2020.

"Nah, Alhamdulillah dengan dukungan dari para instansi terkait seperti BEACUKAI, Karantina, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha dalam eksportir, dan stakeholder, kita bisa menerapkan program itu," jelasnya.

Tapi pada 29 Juli 2024 lalu, Bandara Kalimarau perdana melaksanakan program NLE tersebut.

Dengan 3 tujuan negara. Yaitu Kuala Lumpur, Singapura, dan Shanghai. Dengan menggunakan pesawat Batik Air, pesawat penumpang, jadi reguler. Pesawat reguler, namun dicampur antara penumpang dengan kargo.

Pada program NLE ini pemeriksaan barang ekspor itu dilakukan di Berau oleh BEACUKAI dan Karantina. Lalu transit di Jakarta dan tidak perlu lagi diperiksa barang-barang tersebut karena sudah diperiksa di Berau. Dan diilanjutkan ke negara tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: